Depok Hari Ini

Depok Cegah Dini KDRT dan Kekerasan Pada Anak Melalui Layar Ceria, Warga Bisa Melapor

Aplikasi Layar Ceria dihadirkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya KDRT, pihak RW bisa langsung melaporkan melalui aplikasi tersebut

Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Annisa Handari saat ditemui di Kantor Balai Kota Depok pada Selasa (30/11/2021), siang. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Dengan diluncurkannya Layar Ceria atau Layanan Keluarga Cerdas, Inovatif RW Ramah Anak, diharapkan menjadi gerbang awal pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok mengatakan saat ini KDRT memang masih sering dijumpai di beberapa keluarga.

Di mana kasus tersebut kerap membuat korban menjadi trauma yang berkepanjangan dan membutuhkan perlindungan.

Kepala DP3AP2KB Kota Depok drg. Nessi Annisa Handari mengatakan, dari permasalahan itulah pihaknya membuat suatu layanan publik lewat Layar Ceria agar KDRT dapat mudah dicegah.

Baca juga: DP3AP2KB Depok Jawab Persoalan Keluarga dan Anak Melalui Layar Ceria

"Lewat layanan ini, kami berharap RW melaporkan deteksi dini dari awal kekerasan di lingkungan sekitarnya," ucap Nessi Annisa saat ditemui oleh TribunnewsDepok.com di ruang kerjanya, Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (20/10/2022).

"Jadi RW bisa melaporkan ke layanan kami, jika adanya atau timbul kekerasan di sebuah keluarga. Jadi kami bisa melakukan pencegahan di awal," lanjut Nessi.

Pencegahan awal dalam KDRT adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya terkait akibat adanya KDRT.

Baca juga: Apotek di Sawangan Depok Tak Lagi Jual Obat Sirup, Pasien Diarahkan Minta Resep Dokter

"Jadi KDRT ini selain menimbulkan trauma bagi anak, kemudian kelangsungan tumbuh kembang anak jadi tidak baik dan orang tua jadi tidak harmonis," imbuhnya.

Selain diberikan edukasi terkait akibat KDRT, DP3AP2KB juga memberikan pelajaran kepada orang tua cara pola mengasuh anak dengan baik dan menyelesaikan permasalahan dengan bijak antar pasangan.

Edukasi tersebut dikatakan Nessi diberikan melalui sekolah pranikah yang dibuat dinasnya khusus bagi remaja usia 21 tahun ke atas bagi yang sudah siap untuk menikah.

Baca juga: Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati: Belum Ditemui Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Depok

"Mereka yang ingin menikah harus matang, bukan hanya bermodalkan cinta, melainkan harus dipersiapkan secara matang," tuturnya.

"Jadi, sekolah itu untuk mengajarkan mereka secara psikologis tentang tujuan mereka menikah," jelasnya.

Selain diajarkan secara psikologis, bagi yang ingin menikah juga akan diajarkan cara pola asuh yang baik kepada anak dan jika ada kekerasan akan ada efeknya.

Baca juga: Kenalkan Budaya dan Wisata, Disporyata Kota Depok Luncurkan Sibudpar Sebagai Panduan Wisatawan

Tak hanya itu, DP3AP2KB juga menyiapkan sekolah untuk suami istri yang sudah menikah yaitu Sekolah Ayah Bunda.

"Sekolah itu akan diajarkan banyak hal, seperti membina keluarga yang baik dan harmonis," ungkap Nessi.

"Selain untuk keluarga, kami juga akan memberikan edukasi kepada lingkungan sekitar, agar dapat mendeteksi KDRT," lanjutnya.


(Gilar Prayogo/m34).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved