Masjid Al-Atiq Salah Satu Tertua di Jakarta, Tapi Pengurus Tak Ingin Masuk Dalam Daftar Cagar Budaya

Masjid tersebut berdiri diabad ke-16 dan pada tahun itu kubahnya berbentuk Prisma mirip dengan masjid tertua di Demak, Jawa Tegah.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Masjid Jami Al-Atiq di Jalan Kampung Melayu Besar, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur menjadi salah satu masjid tertua di Jakarta setelah Masjid Marunda dan Masjid Salafi Jayakarta. 

Tokoh betawi yang terkenal bernama Bang Pitung saja pernah melarikan diri ke masjid Al Atiq saat dikejar kompeni.

Wajar saja Pitung itu dikejar karena memang kesehariannya melakukan perampokan dan hasilnya dibagikan ke warga miskin.

Selain itu, banyak tokoh Indonesia yang pernah datang ke masjid sejarah ini seperti Bung Karno, Mohammad Natsir, Bung Tomo, Buya Hamka dan lainnya.

"Kalau bertanya kapan masjid ini berdiri itu tidak ada yang tahu, yang jelas itu tahun 1632 sudah ada bangunan tempat ibadah ini," jelas pria berkacamata.

Beberapa kali terjadi renovasi bangunan masjid

Saferin dari lahir sudah berdekatan dengan Masjid Al-Atiq dan sewaktu masih kecil ia sering bermain di tempat tersebut.

Saferin usianya sudah sekira 60 tahunan, tentunya sudah banyak perubahan di masjid itu sesuai perkembangan jaman.

Contohnya, saat usianya masih kanak-kanak ia ingat tempat berwudu warga itu bukan menggunakan keran, tapi sebuah kolam besar seperti air kobakan.

Kemudian beduk penanda adzan berada di tempat salat wanita dan saat ini sudah dipindahkan ke bagian belakang.

Di bagian belakang pondasi tahun 1980an masih ada tangga untuk ke lantai dua dan menuju menara.

Saferin mengaku sudah tiga kali mengalami renovasi masjid tersebut, pertama pada tahun 1985 silam dengan membangun lantai dua.

Kemudian pada tahun 2002 paska peristiwa banjir besar melanda DKI Jakarta, terjadi renovasi fisik bangunan dan mengubah kubah.

Jaman itu, kubahnya terbuat dari genting sirap atau seperti papan, setelahnya diganti dengan genting beton dan saat ini sudah menggunakan baja ringan.

Bahkan luas masjid itu terus bertambah dari tahun ke tahun hingga sekarang mencapai 1.333 meter persegi.

"Terakhir itu belum lama ini terjadi renovasi, karena kalau ada keramik yang sudah rusak, ada yang bocor dan lainnya kami renovasi," tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved