Berita Depok
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Terapkan Langkah 10 Berani
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Terapkan Langkah 10 Berani
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TAPOS - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan gerakan Jawa Barat Berani Cegah Kekerasan (Jabar Cekas) di SMA Negeri 4 Depok, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jumat (8/4/2022).
Dalam Cekas, pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu menjabarkan adanya 10 Berani yang harus dilakukan semua orang guna mencegah terjadinya tindakan kekerasan pada perempuan dan anak.
10 Berani tersebut antara lain, Berani Menolak, Berani Berkata Tidak, Berani Melawan, Berani Maju, Berani Bergerak.
Selanjutnya, Berani Bicara, Berani Melindungi, Berani Melapor, Berani Berpihak kepada korban, dan Berani Mencegah.
"Saya titip 10 Berani ini, jangan hanya dibicarakan dan dibacakan, tiap poinnya ini tolong dijabarkan kepada anak dengan mudah. Jadi, kalau anak dan perempuan mengingat 10 Berani ini, mudah-mudahan ada aksi," ungkap Kang Emil.
Dengan adanya kampanye Jabar Cekas ini, Kang Emil berharap dapat mendorong peduli pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh unsur kabupaten/kota.
"Membangun peradaban tidak hanya tugas negara saja, tidak hanya tugas pemerintah saja tetapi juga seluruh pihak. Negara tentu tidak bisa bekerja sendiri dalam pencegahan ini, untuk itu dibutuhkan dukungan dari semua pihak," ujarnya.
Baca juga: Tinjau Langsung Sirkuit Formula E, Ariza Optimis Pengaspalan Sirkuit Rampung dalam Sepekan
Baca juga: Kabar Kecamatan Pancoran Mas Depok, Petugas Damkar Evakuasi Baliho Roboh di Jalan Parung Bingung
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat Dra. Hj. I Gusti Agung Kim fajar Wiyati Oka, M.si mengatakan, nantinya program ini akan menjadi acuan dalam semangat pencegahan kekerasan.
"Dengan Jabar Cekas ini untuk menguatkan komitmen dari PKK maupun dinas terkait dalam mencegah kekerasan maupun eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak," tutur Wiyati Oka dalam kesempatan yang sama.