Metropolitan
Warga Mekarsari Tolak Rencana PT KAI Tutup Perlintasan KA Liar di Jalan Yapink Putra, Ini Alasannya
Warga Mekarsari Tolak Rencana PT KAI Tutup Perlintasan KA Liar di Jalan Yapink Putra, Ini Alasannya
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TAMBUN SELATAN - Warga RT 07/02 Desa Mekarsari, Tambun Selatan, menolak rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menutup jalur perlintasan sebidang di Jalan Yapink Putra.
Tommy (35) seorang warga yang sering menjaga lokasi tersebut, mengatakan tak ada diskusi yang dilakukan oleh PT KAI kepada warga sebelum spanduk dipasang pada Rabu (16/2/2022) lalu.
"Enggak ada ngomong ke warga dulu. Tiba-tiba pegawai datang, bawa spanduk, terus dipasang. Kan kami kaget," ungkap Tommy di lokasi pada Minggu (20/2/2022).
Hal tersebut direspons warga dengan cara memasang tiga spanduk tandingan yang berisi penolakan.
Spanduk-spanduk dipasang tepat di pinggir jalan sebelum menuju ke perlintasan sebidang.
Ia menjelaskan rencana tersebut mematikan perekonomian warga yang biasa berjaga di sekitar lokasi.
"Ada lebih dari 30 orang yang sering jaga di sini. Kalau jalan ini ditutup, ya kita makan dari mana? Kami cuma ngarep recehan warga untuk bisa makan sehari-hari," ucapnya.
Baca juga: Harap Diperhatikan, PT KAI Tutup Perlintasan KA Liar di Jalan Yapink Tambun Selatan Pekan Depan
Baca juga: Kebut Capaian Vaksin Booster, Polres Bogor Gelar Vaksinasi Massal di Sejumlah Perusahaan
Ia mengatakan penutupan pelintasan sebidang yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua itu, juga berpotensi menyebabkan kemacetan di dua titik.
Pertama, di perlintasan sebidang Gang Walet, yang terletak tak jauh dari lokasi. Kemudian di Underpass Tambun.
"Kalau ini dibuka saja, di dua titik itu sudah macet parah. Apalagi kalu ditutup? Banyaj ibu-ibu yang mau nganter anaknya sekolah, orang-orang kerja juga pada lewat sini biar ngindarin macet," ujar Tommy.
Terlebih lagi, beban volume kendaraan di perlintasan sebidang Gang Walet, sudah sangat berat lantaran juga juga dilewati oleh kendaraan roda empat.