Metropolitan

Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Perhimpunan Pendidikan dan Guru Minta Anies Tak Ragu Hentikan PTM

Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Ketua Perhimpunan Pendidikan dan Guru Minta Anies Tak Ragu Hentikan PTM 100 Persen

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ragu menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Pasalnya, positivity rate (laju kasus baru) Covid-19 di Jakarta sudah menembus 16 persen atau melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar lima persen.

“Anies Baswedan jangan ragu lagi untuk menghentikan PTM 100 persen terhadap semua jenjang sekolah di DKI Jakarta. Ini mengingat positivity rate DKI sudah menembus 16 persen,” kata Satriwan pada Kamis (3/2/2022).

Menurut dia, sebaran Covid-19 ini cukup mengkhawatirkan, karena berdasarkan paparan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Rabu (2/2/2022) lalu, terdapat 190 sekolah yang ditutup karena kasus Covid-19.

Dia mengaku, tidak bisa membayangkan para guru dan pelajar beraktivitas PTM di tengah naiknya Covid-19, terutama varian Omicron.

Karena itu, P2G sangat mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo agar Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat dan Pemprov Banten untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen secara total.

Bagi kepala daerah yang wilayahnya sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 hendaknya langsung bertindak tegas dan terukur.

Baca juga: Sarat Politik, Ketua DPRD DKI Jakarta Pesimis Ada Investor Lirik Formula E

Baca juga: Farksi NasDem DPRD DKI Jakarta Dukung Usulan Anies Soal Penghentian Sementara PTM 100 Persen

“Mereka jangan ngeyel masak mau menunggu kasus makin tinggi, dan sekolahnya menjadi klaster. Dalam kondisi darurat begini, keselamatan dan kesehatan warga sekolah menjadi utama,” jelasnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berubah pikiran soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah.

Setelah bersikukuh ingin menggelar PTM 100 di tengah naiknya varian Omicron, Anies kini mengusulkan pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar menghentikan PTM dan mengubahnya menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: DPRD dan Pemkot Bogor Sepakati Revisi RPJMD 2019-2024, Satu di Antaranya Soal Pendidikan

Baca juga: 60 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Diketahui Belum Divaksin, Warga Diimbau Ikut Vaksinasi

“Tadi siang, (saya) berkomunikasi dengan pak Luhut Pandjaitan sebagai Ketua Satgas Covid-19 Jawa-Bali, (saya) menyampaikan usulan agar untuk Jakarta, PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan,” kata Anies di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu (2/2/2022).

“Jadi selama satu bulan ke depan, pembelajaran 100 persen jarak jauh atau belajar di rumah saja sambil nanti kita pantau kondisi Covid-19 seperti apa,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Anies mengatakan, saat ini pemerintah daerah masih membahas rencana penerapan PJJ 100 persen selama sebulan.

Di berjanji akan mengumumkan kepada publik hasil pemantauan perkembangan Covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“Ini sedang dibahas, nanti selesai dibahas, kami akan sampaikan bagaimana hasilnya. Tapi kita menyadari persis bahwa kondisi di Jakarta membutuhkan anak-anak untuk mengurangi risiko dan usulan dari Jakarta adalah kami hentikan PTM dan kita 100 persen PJJ atau belajar dari rumah saja,” jelas Anies.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved