Berita Nasional

Bukan Ingin Menjatuhkan, Alasan Yusril Gugat AD/ART Partai Demokrat untuk Terobosan Hukum

Bukan Ingin Menjatuhkan, Alasan Yusril Gugat AD/ART Partai Demokrat untuk Terobosan Hukum. Dirinya mengaku ingin mengikuti jejak Maqdir Ismail

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra 

 

Dalam cuitannya di media sosial twitter, Andi Arif mengkritik sikap Yusril Ihza Mahendra yang baru sekarang menggugat AD-ART Partai Demokrat.

 

Padahal dengan AD/ART Demokrat yang disahkan 2020, sempat mendukung Putra Yusril Ihza Mahendra saat berlaga pada pilkada 2020 yang lalu. 

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Bela Moeldoko, Demokrat: Ngaku Pejuang Demokrasi, Tapi Satu Barisan Begal

Yusril: Saya Tidak Mewakili Moeldoko

Sejumlah tanggapan miring hingga ultimatum disampaikan pimpinan Partai Demokrat terkait upaya Yusril Ihza Mahendra yang menggugat AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

Dikutip dari KompasTV, Yusril Ihza Mahendra menyayangkan hal tersebut,

Terlebih mereka yang menyerangnya secara personal.

Ia mengatakan, gugatan ke MA itu berasal dari empat mantan kader Partai Demokrat yang tergabung dalam kubu Moeldoko.

“Yang jadi pemohon adalah kader Partai Demokrat yang dipecat partai itu sendiri. Jadi mereka merasa dizalimi dan melakukan perlawanan secara sah serta konstitusional,” ujar Yusril dalam tayangan program Kompas Petang, Sabtu (25/9/2021).

 

Sementara, posisi Yusril sendiri dalam gugatan ini adalah sebagai pengacara mewakili empat orang itu.

Baca juga: Yusri Bela Kubu Moeldoko, Jansen Layangkan Ultimatum: Kami Catat Siapa pun yang Mendukung Pembegalan

“Saya pribadi tidak ada urusan apa pun pada Partai Demokrat. Saya ini bertindak sebagai pengacara atau advokat mewakili kepentingan hukum dari empat mantan anggota Partai Demokrat yang merasa terzalimi,” kata Yusril.

 

“Jadi, banyak yang diserang adalah masalah pribadi saya. Enggak ada urusannya. Saya bertindak sebagai advokat profesional,” imbuhnya.

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Bela Moeldoko, Demokrat: Ngaku Pejuang Demokrasi, Tapi Satu Barisan Begal

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved