Terorisme
Fakta-fakta Penangkapan Teroris di Dekat Markas Eks FPI dan Harapan Jaya Bekasi
Fakta-fakta Penangkapan Teroris di Dekat Markas Eks FPI dan Harapan Jaya Bekasi. Berikut Selengkapnya
Dwi mengatakan, sedikitnya sepuluh orang petugas masuk ke dalam rumah SH.
Sementara itu, sekira tujuh orang petugas berjaga di luar.
Baca juga: Peringatan HUT Demokrat Versi Moeldoko Dibubarkan Aparat, DPP Demokrat: HUT Ilegal
Menurut warga sekitar, ada juga petugas yang membawa senjata.
"Dia saat itu lagi nyantai saja. Ada keluarganya juga di rumah, ada istri sama anaknya ya," ucap Dwi.
Kemudian, petugas menunjukkan surat perintah penangkapan dan segera menjelaskan maksud kedatangan mereka.
Menurut Dwi, SH terkejut kala itu.
Dwi melanjutkan, SH tidak melawan saat ditangkap.
Baca juga: Dino Patti Djalal Tekankan Pentingnya Penguasaan Bahasa Asing Dalam Pengembangan Diri
"Pada saat penangkapan, dia (SH) sempat terkejut, kita tenangkan, kita kasih penjelasan itu, nah mereka pasrah. Artinya, menerima walaupun tidak tahu nanti prosesnya seperti apa. Enggak ada perlawanan," ungkap Dw.
Istri dan anak SH, kata Dwi, juga tidak melakukan perlawanan.
"Mereka (keluarga SH) cukup tenang, mereka menyerahkan karena ada kita pengurus, mereka hanya minta (informasi) yang bawa (SH) siapa, 'Tolong Pak RW bisa menjelaskan, bilamana ke depannya kalau orangtua saya enggak bersalah tolong pulangin'," lanjut Dwi.
Penangkapan tersebut, kata Dwi, langsung diikuti penggeledahan kediaman SH. Sejumlah barang dibawa oleh petugas usai penggeledahan.
Baca juga: Cegah Kasus Holywings Kemang Tak Terulang Lagi, Aparat Gabungan Bakal Sisir Ibu Kota Akhir Pekan Ini
"Itu buku-buku, dokumen-dokumen pengajian, dokumen-dokumen berkaitan masalah terorisme, jadi banyaklah bukunya," jelas Dwi.
"Buku, dokumen, paspor, terus surat dokumen ke luar negeri (dibawa)," lanjutnya.
Dwi memperkirakan, ada sekitar 25 buku yang dibawa oleh petugas.
Menurut Dwi, sebilah pedang juga ditemukan di kediaman SH. "(Pedang) tidak dibawa, ditemukan, cuma dari tim Inafis tidak dibawa. Alasannya, dari tim Inafis enggak diperluin itu, tidak berkaitan," ungkap Dwi.