Kabupaten Bogor

Uji Coba Ganjil Genap di Puncak Bogor Hari Kedua, 40 Persen Kendaraan Dihalau Petugas Pemeriksaan

Penerapan sistem ganjil genap ini akan laksanakan selama 2 Minggu setiap Jumat sampai Minggu.

Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Uji coba penerapan sistem ganjil genap di kawasan Puncak, Bogor, memasuki hari kedua pada Sabtu (4/9/2021). Setidaknya ada 40 persen dari kendaraan menuju Puncak berhasil dicegat oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor di berbagai titik pemeriksaan.   

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GADOG - Uji coba penerapan sistem ganjil genap di kawasan Puncak, Bogor, memasuki hari kedua pada Sabtu (4/9/2021).

Kebijakan ini dinilai cukup efektif untuk menurunkan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Puncak.

Setidaknya ada 40 persen dari kendaraan menuju Puncak berhasil dicegat oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor di berbagai titik pemeriksaan.

"Berdasarkan hasil peninjauan langsung uji coba penerapan ganjil genap di kawasan Puncak Kabupaten Bogor hari ini, ada 40 persen kendaraan  menuju Puncak berhasil diputar balik," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Uji Coba Ganjil Genap Hari Pertama, Jumlah Kendaraan ke Kawasan Puncak Bogor Menurun

Baca juga: Cegah Klaster Wisata, Bupati Bogor Lakukan Serbuan Vaksin Covid-19 Bagi Warga di Kawasan Puncak

Baca juga: Sistem Ganjil Genap di Puncak Bogor Diterapkan Mulai Hari Ini, Pintu Tol Ciawi Bakal Dijaga Petugas

Sementara 60 persen kendaraan berhasil lolos memasuki kawasan Puncak yaitu yang berplat genap.

"Kendaraan yang lolos sudah dilengkapi dengan pemberlakukan penerapan aplikasi Pedulilindungi untuk bisa lolos masuk ke hotel, restoran dan tempat wisata konservasi," ungkap Ade.

Penerapan sistem ganjil genap ini akan laksanakan selama 2 Minggu setiap Jumat sampai Minggu.

"Kemarin hari Jumat masih sedikit, jadi tidak terlihat kemacetan dan terkendali karena baru hari pertama, sosialisasi juga barang kali belum signifikan sampai ke masyarakat," ujarnya

"Hari ini (Sabtu-red) biasanya ramai, dari pagi semua petugas sudah jaga disini sampai siang ini antrian kendaraan masih panjang,” tambah Ade.

Baca juga: Hari Perdana Sanksi Pelanggaran Ganjil Genap Diterapkan, Polisi Tilang 28 Orang Pengendara

Menurut dia, uji coba ganjil genap ini lakukan semata-mata untuk menghindari klaster baru di Puncak.

"Ini masih sosialisasi dan uji coba kalau ada yang keberatan segara disampaikan kepada kami,” tegas Ade Yasin.

Melalui uji coba ini, dirinya ingin melihat sejauhmana efektifitas dari kebijakan penerapan ganjil genap ini.

Jika sudah terlihat ada aktivitas yang berkurang dan masyarakat wilayah Puncak lebih kondusif maka uji coba akan dilanjutkan.

Baca juga: Warga Depok yang Akan ke Jakarta Harus Tau, Mulai Besok Polisi Berlakukan Tilang Ganjil Genap

“Selama PPKM ini kita terapkan, tetapi ini belum bisa jadi permanen, karena ini masih dalam kondisi PPKM," jelas Ade.

Tujuan kebijakan ini adalah untuk menghindari klaster-klaster baru diwilayah Puncak serta mencegah kerumunan orang.

"Ini baru dua hari, belum bisa kita evaluasi. Kita hanya baru memutarbalikkan saja. Minggu depan kita mulai lakukan penilaian efektif tidaknya. Sistem buka tutup ini juga masih tentatif karena situasional sifatnya,” pungkas Ade Yasin

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved