Berita Jakarta

Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Pendengaran, Presiden Prabowo Batasi Game Online

Sebanyak 14 korban ledakan bom di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara alami gangguan pendengaran. Presiden Prabowo Subianto akan batasi game online.

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
LEDAKAN SMAN 72 JAKARTA - Potret gerbang depan SMAN 72 Jakarta paska insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ledakan yang terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB membuat 69 orang mengalami luka-luka.

Ledakan terdengar saat siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah, yang berada dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.

Dari 69 korban sebanyak 67 orang kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Baca juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Diduga Korban Bullying, Ini Kata Polisi

Kerasnya ledakan tersebut membuat 14 korban yang dirawat di RS Yarsi mengalami gangguan pendengaran.

Hal itu diketahui saat Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menjenguk para korban pada Minggu (9/11/2025).

"Alhamdulillah. Tentu memerlukan waktu pemulihan. Kalau di RS Yarsi ini, lebih banyak kepada pendengaran," kata Rano Karno dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Selidiki Latar Belakang dan Motif Pelaku

Rano Karno menambahkan bahwa ia tidak menemui pelaku peledakan SMAN 72 di RS Yarsi dan RS Cempaka Putih.

Sebab, pelaku kini tengah dirawat di RS Polri Keramatjati.

Batasi Game Online

Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta. Peledakan tersebut dilakukan oleh siswa kelas XII SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, FN.

Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebutkan bahwa dalam rapat terbatas di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu, (9/11/2025), Presiden Prabowo akan mempertimbangkan pembatasan game online.

Kebijakan tersebut akan dikaji setelah mendapatkan laporan perkembangan kasus peledakan SMAN 72 Jakarta dari Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

"Beliau tadi menyampaikan bahwa, kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh pengaruh dari game online," tandas Prasetyo Hadi.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Saat Salat Jumat di SMAN 72 Jakarta, Siswa Panik Berhamburan Selamatkan Diri

Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa sejumlah game online dinilai dari dinilai dapat memicu tindak kekerasan yang dapat merusak generasi bangsa ke depan.

Contohnya adalah game PUBG yang menampilkan penggunaan senjata api dan sangat mudah sekali untuk dipelajari.

Dampak psikologis kedepannya nanti adalah kekerasan akan dianggap sebagai hal biasa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved