Kabupaten Bogor

Gerah Belajar di Tenda, Siswa SMKN 1 Cileungsi Minta Kipas Angin ke Dedi Mulyadi

Setiap tenda menampung satu rombongan belajar atau kelas dengan jumlah siswa sekira 45 orang.

|
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
SEKOLAH TENDA - Suasana pembelajaran di sekolah tenda yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/9/2025). Kegiatan belajar mengajar dilakukan di tenda menyusul ambruknya atap ruangan kelas di SMKN 1 Cileungsi pada Senin (8/9/2025). 

Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILEUNGSI - Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, mulai melakukan pembelajaran secara tatap muka usai ambruknya atap gedung sekolah pada Rabu (10/9/2025) lalu.

Pembelajaran tatap muka ini mulai dilakukan pada Senin (15/9/2025). 

Adapun tiga ruang kelas yang terdampak ambruknya atap gedung sekolah diganti dengan tiga tenda besar yang didirikan di halaman sekolah.

Setiap tenda menampung satu rombongan belajar atau kelas dengan jumlah siswa sekira 45 orang.

Baca juga: Sepekan Belajar Daring, Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Cileungsi Kini Belajar di Tenda

Pantauan Wartakotalive.com, pembelajaran tatap muka di tenda pada hari pertama berjalan aman dan lancar.

Namun sejumlah siswa merasa gerah saat sinar matahari sudah mulai agak tinggi pada siang hari.

Putri Nur Kholifah, siswi Kelas 10 Jurusan TKJ
BELAJAR DI TENDA -- Putri Nur Kholifah, siswi Kelas 10 Jurusan TKJ (Teknik Jaringan Komputer) SMKN 1 Cileungsi saat ditemui di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/9/2025). Dia menceritakan pengalamannya belajar di tenda lantaran bangunan sekolahnya rusak.

Baca juga: Setelah Diselididiki Puslabfor Polri, Atap Gedung SMK Negeri 1 Cileungsi Dibongkar

Putri Nur Kholifah, siswi Kelas 10 Jurusan TKJ (Teknik Jaringan Komputer), mengatakan suasana pembelajaran di tenda pada hari pertama ini kurang begitu nyaman.

"Suasana pembelajaran kurang nyaman karena panas sehingga beberapa kali kita minta di luar ruangan," kata Putri di Cileungsi, Senin (15/9/2025).

Dia mengungkapkan suhu ruangan tenda masih normal pada pagi hari. 

Namun memasuki pukul 10.00 WIB, suhu tenda mulai terasa panas.

Baca juga: 8 Siswa SMK Negeri 1 Cileungsi Masih Dirawat Akibat Atap Sekolah Roboh, Satu Dirujuk ke RSUD Ciawi

"Kami meminta kepada guru agar kegiatan pembelajaran dilakukan di bawah pohon yang ada halaman sekolah," paparnya.

Putri berharap Gubernur Dedi Mulyadi memasang kipas angin blower di tenda yang menjadi ruang pembelajaran.

"Kalau bisa dipasang kipas angin blower. Tadi sudah ada di tenda satu. Kalau bisa kipas anginnya dipasang di tenda dua dan tenda tiga biar suasana pembelajaran jadi adem," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved