Kabuparen Bogor
Sepekan Belajar Daring, Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Cileungsi Kini Belajar di Tenda
Pantauan TribunnewsDepok.com, tampak para siswa-siswi memenuhi tiga tenda putih yang disulap menjadi ruang kelas.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Setelah sepekan belajar online (daring) usai ambruknya atap ruang kelas pekan lalu, siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, kini mulai melakukan pembelajaran secara tatap muka pada Senin (15/9/2025).
Namun tiga ruang kelas yang atapnya ambruk pada Rabu (10/7/2025) diganti dengan tenda yang didirikan di halaman SMKN 1 Cileungsi.
Pantauan TribunnewsDepok.com, tampak para siswa-siswi memenuhi tiga tenda putih yang disulap menjadi ruang kelas.
Wiwin Setiawan dari Hubungan Industrial (Hubin) SMKN 1 Cileungsi mengatakan proses pembelajaran di tenda ini berjalan cukup bagus.
Baca juga: Atap Bangunan SMKN 1 Cileungsi Runtuh Timpa Puluhan Siswa, Sekolah Diliburkan Sementara
"Hari ini kita mulai proses pembelajaran offline (luring). Kita dapat tiga tenda besar dari Dinas Pendidikan untuk mengganti ruang kelas yang rusak," kata Wiwin di Cileungsi, Senin (15/9/2025).
Dia menjelaskan setiap tenda cukup untuk menampung siswa satu kelas atau rombongan belajar.
"Kelas yang belajar di tenda berganti-ganti setiap hari, sesuai jurusan. Jadi tidak ditetapkan kelas tertentu untuk belajar di tenda," ujarnya.
Meskipun suasana belajar mengajar pada hari pertama cukup kondusif, namun guru dan siswa merasa gerah karena cuaca yang panas.
Baca juga: Tinjau SMK Negeri 1 Cileungsi yang Atapnya Ambruk, Menteri Abdul Muti Janji Segera Diperbaiki
"Tadi anak-anak sedikit merasa tidak nyaman karena tenda panas sehingga kita mengarahkan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan," papar Wiwin.
Dia mengungkapkan proses pembelajaran di tenda ini dilakukan sementara waktu hingga gedung yang atapnya ambruk selesai diperbaiki.
"Dinas Pendidikan Jawa Barat menargetkan perbaikan selesai pada Desember 2025," jelas Wiwin.
Terkait siswa yang menjadi korban ambruknya atap gedung, saat ini masih tersisa satu orang yang dirawat di rumah sakit.
"Satu orang siswi masih dirawat di RSUD Ciawi. Kondisinya kini makin membaik," tandas Wiwin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.