Kriminalitas

Kakek, Anak, Mantu, Satu Cucu di Indramayu Dihabisi Pakai Pipa Besi, Balita Ditenggelamkan

Kakek, Anak, Mantu, Satu Cucu di Indramayu Dihabisi Pakai Pipa Besi, Balita Ditenggelamkan

Editor: dodi hasanuddin
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
PELAKU PEMBUNUHAN BERENCANA -- Setelah buron kurang lebih 10 hari usai menghabisi satu keluarga di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat, pelaku pembunuhan berencana tersebut akhirnya ditangkap polisi. 

Malam sekitar pukul 23.00 WIB, keduanya tiba di rumah korban dan R berpura-pura mengajak Budi untuk bekerjasama bisnis jual beli minyak goreng. 

Lalu, Jumat (29/8/2025) dini hari pukul 01.00 WIB, R mengajak Budi melihat gudang rumahnya dengan alasan untuk mengetahui bongkar muat minyak di gudang cukup atau tidak.

Saat perjalanan menuju gudang itulah, pelaku R mengambil pipa besi dari tas dan memukulkannya ke kepala Budi hingga tersungkur. 

SATU KELUARGA TEWAS - Pengusaha walet H. Sahroni (72) beserta anaknya, Budi dan istrinya Euis, serta dua anak Budi ditemukan tewas dikubur dalam satu lubang, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 17.55 WIB.
SATU KELUARGA TEWAS - Pengusaha walet H. Sahroni (72) beserta anaknya, Budi dan istrinya Euis, serta dua anak Budi ditemukan tewas dikubur dalam satu lubang, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 17.55 WIB. (Istimewa)

Pelaku R kemudian masuk ke kamar Sahroni dan memukulnya, sementara P berjaga di pintu.

Setelah itu, R menuju kamar Euis dan memukul kepalanya, serta anak inisial R yang tengah tidur.

Sementara tersangka P menenggelamkan bayi inisial B ke bak mandi.

"Keduanya setelah menghabisi para korban mencari barang berharga dan menemukan uang Rp 7 juta dan tiga unit ponsel, salah satunya milik Budi yang kemudian dipakai R," katanya.

Baca juga: Misteri Tewasnya Pengusaha Walet, Sang Anak, Menantu dan Cucu di Indramayu, Dikubur Bersama

Jual Emas ke Pasar

AKBP Mochamad Fajar menyatakan bahwa sekitar pukul 07.00 WIB, R mengambil gelang dan anting emas yang dikenakan bayi B dan menyerahkannya ke P. 

Tersangka P kemudian menjual emas itu ke Pasar Mambo Indramayu seharga Rp 3 juta. Dan, pukul 17.00 WIB, P membeli terpal untuk menyeret korban ke belakang rumah.

Lalu, pada Sabtu (30/8/2025) dini hari pukul 01.00 WIB, kedua tersangka membawa kelima korban ke halaman belakang rumah dan menguburkannya dalam satu lubang. 

EVAKUASI JENAZAH - Polisi melakukan evakuasi jenazah H Sahroni dan keluarga  di rumahnya di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu
EVAKUASI JENAZAH - Polisi melakukan evakuasi jenazah H Sahroni dan keluarga di rumahnya di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu (Istimewa)

Pukul 03.30 WIB, mereka memindahkan mobil pikap putih milik korban dari garasi ke tepi jalan dengan kunci kontak masih di dalamnya. 

"Pukul 05.00 WIB, mereka membawa mobil Corolla milik Sahroni ke hotel di Jatibarang untuk bersembunyi. Lalu, pukul 10.00 WIB, R menghubungi Evan menggunakan ponsel milik korban Budi untuk menggadaikan mobil pikap itu," katanya.

Pada Minggu (31/8/2025) sore sekitar pukul 16.30 WIB, R menerima uang gadai sebesar Rp 14 juta dari Evan yang ditransfer ke rekening Dana milik Budi. 

Baca juga: Kisah Gadis Jadi Kekasih Polisi, Menghilang di Akad Nikah, Tewas dengan Wajah Hangus di Indramayu

Pukul 17.45 WIB, P menarik Rp 3 juta di BRILink Jatibarang menggunakan akun Dana milik Budi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved