Kabupaten Bogor

Kisah Santriwati di Ponpes Asohibiyyah Ciomas Selamat dari Maut, Ada Korban Nenek, Anak dan Cucu

Kisah Santriwati di Ponpes Asohibiyyah Ciomas Selamat dari Maut, Ada Korban Nenek, Anak dan Cucu

Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok.cim/Hironimus Rama
KORBAN BANGUNAN AMBRUK - Bilqis (kiri) dan Sasa (kanan), korban selamat dalam tragedi ambruknya bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (7/9/2025). 

"Alhamdulilah, selamat. Tetapi masih ada trauma sedikit. Kemarin ada sejumlah santri yang jatuh ke bawah," tandas Sasa.

Tak Pernah Menyangka

Ratu (15) tak pernah menyangka menjadi korban ambruknya bangunan Majelis Taklim Asohibiyyah di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (7/9/2025).

Pada Minggu pagi yang cerah itu, dia datang ke Majelis Taklim Asohibiyyah untuk mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad.

KORBAN BANGUNAN AMBRUK - Petugas memeriksa kesehatan seorang anak yang menjadi korban ambruknya bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Senin (8/9/2025)
KORBAN BANGUNAN AMBRUK - Petugas memeriksa kesehatan seorang anak yang menjadi korban ambruknya bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Senin (8/9/2025) (TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)

Berangkat dari rumah sekira pukul 08.00 WIB, Ratu mendapatkan tempat duduk bagian dalam di majelis taklim.

Namun baru saja kegiatan dimulai, sekira pukul 09.00 WIB bangunan majelis taklim tiba-tiba ambruk.

"Saya jatuh ke bagian bawah (kolong) dari bangunan majelis taklim dan tertimbun material coran," ujarnya.

Baca juga: Rudy Susmanto Jamin Kebutuhan Korban Majelis Taklim Ciomas Terpenuhi, Daftar 4 Koban Tewas dan Luka

Dengan sekuat tenaga, Ratu meminta pertolongan warga sekitar. Beruntung kakeknya sigap menolong sehingga cepat diangkat dari bawah timbunan material.

Setelah dievakuasi, Ratu lalu dibawa ke klinik terdekat. Namun karena luka di kepala cukup dalam dan panjang sehingga dia dibawa ke RSUD Kota Bogor.

"Saya dapat delapan jahitan di kepala. Selain itu ada memar juga di tangan dan kaki," paparnya.

Nenek, Anak dan Cucu

Musibah ambruknya bangunan majelis taklim ini menimbulkan kepanikan bagi warga yang sedang mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad.

KORBAN BANGUNAN AMBRUK - Ratu (kiri) dan Gina (kanan) menjadi korban dan saksi mata ambruknya bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu (7/9/2025).
KORBAN BANGUNAN AMBRUK - Ratu (kiri) dan Gina (kanan) menjadi korban dan saksi mata ambruknya bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu (7/9/2025). (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy)

Gina Muawah (32), ibu dari Ratu, mengaku peristiwa ini membuat peserta pengajian panik dan berhamburan keluar.

"Kebetulan saya duduk di luar saking penuhnya. Begitu bangunan ambruk, saya langsung lari. Tetapi setelah itu panik karena anak dan ibu saya ada di dalam," ungkap Gina.

Dalam suasana panik, Gina lalu mencari anak dan ibunya.

"Anak saya jatuh ke bawah, sementara ibu selamat. Lalu ayah saya mencari Ratu dan mengangkatnya dari timbunan material bangunan," tutur Gina.

Beruntung anaknya hanya mengalami luka ringan sehingga tidak menjalani rawat inap.

"Kemarin panik juga karena mukanya berdarah. Tetapi setelah luka ditangani dokter, kita langsung pulang," tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved