Fenomena Banyu Mudal di Sawangan Depok, Dipercaya Bisa Sembuhkan Gatal-gatal hingga Raih Keberkahan

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SAWANGAN - Kota Depok terkenal dengan peristiwa-peristiwa yang aneh dan unik. Kolor Ijo, Keranda Terbang, Babi Ngepet, Imam Mahdi hingga bola api misterius Braja yang muncul di langit Depok setiap malam tahun baru.

Nah, satu lagi fenomena unik di Depok bernama “banyu mudal”. Fenomena alam ini muncul di wilayah Kampung Panggulan, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat. 

Banyu mudal merupakan nama yang diberikan oleh warga sekitar. Nama ini berarti air meletup atau bergolak karena di lokasi tersebut terdapat letupan air yang keluar dari dalam tanah menyembur ke permukaan. 

Baca juga: Fakta Unik Sejarah Depok, Pernah Punya Presiden Resmi Sendiri

Air yang menyembur dari dalam tanah tersebut membentuk kubangan dengan permukaan tanah berwarna kekuningan.  Jika mendekati kubangan air tersebut, maka akan tercium bau belerang yang sedikit menyengat.

Warga setempat, Madhari (57) menjelaskan, banyu mudal di wilayahnya sudah ada dari zaman kolonial Belanda.

Konon dulu terdapat banyak titik banyu mudal di sekitar tempat tinggalnya. Namun kini, hanya tersisa dua kubangan saja.

“Waktu itu banyak di sebelah-sebelahnya kan masih sawah tuh, pohon padi, itu anak-anaknya (banyu mudal) banyak, bahkan sampai di parit-parit yang di pinggir masjid,” kata Madhari, Kamis (9/10/2025).

Kata Madhari, pernah dilakukan pengujian untuk pengeboran minyak bumi di lokasi tersebut sekitar tahun 1975-1980.

Namun hal tersebut dibatalkan karena kandungan minyaknya tidak cukup untuk 30 tahun.  Sebagian orang percaya, kandungan belerang banyu mudal dapat menyembuhkan gatal-gatal.

“Iya orang-orang yang jauh saja yang mungkin mitos percayanya ada kan gitu, kalau orang-orang sekitar deket mah jarang mandi disitu jarang,” ujarnya. 

Tak hanya itu, ada pula pengunjung yang percaya melempar uang koin untuk memperoleh keberkahan.

Banyu mudal di Sawangan Depok tersebut tidak pernah kering meski sedang kemarau panjang. (M38)