Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SETIABUDI - Puluhan driver ojek online (Ojol) laki dan perempuan menggelar unjuk rasa di halaman Gedung Kementerian Tenega Kerja (Kemenaker) RI, Senin (17/2/2025).
Mereka membawa sejumlah bendera komunitas Ojol dan tulisan spanduk serta di kardus terkait aspirasinya.
Mereka menuntut agar Ojol memberikan hak-haknya kepada para driver yang bekerja tanpa libur.
Aparat kepolisian rata-rata yang berjaga tanpa mengenakan pakaian seragam cokelat.
"Kami Ojol perempuan menuntut hak-hak kami, menuntut agar kami mendapatkan THR karena kami pekerja," ujar orator perempuan di depan mobil komando, Senin.
Baca juga: BEM UI Bawa 1.000 Massa, Siap Demo di Depan Istana Negara Siang Ini
Namun, kondisi di lokasi tiba-tiba turun hujan dan para pendemo serta wartawan langsung memilih meneduh.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily mengatakan, ia berencana tiba di lokasi sekira pukul 10.00 WIB. Tapi karena macet maka tiba di gedung Kemenaker telat.
"Yang pasti itu kami akan konsisten dan kebetulan Tanjung Pinang, Pontianak, Pangkal Pinang, Sukabumi, Bandung, ada offbid masa hari ini," katanya, Senin.
Menurut Lily, banyak driver yang tidak ikut demo karena takut diputus mitranya oleh pihak aplikator.
Sehingga, demo hari ini yang ikut ke lokasi tidak maksimal karena ada ancaman dari pihak aplikator jika ikutan menyampaikan aspirasi.
Baca juga: Mudik Lebaran 2025, DAMRI Buka Pemesanan Tiket Mudik dan Arus Balik, Diskon hingga 10 Persen
"Kalau di dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13, driver ojol ini udah masuk bekerja karena sudah memenuhi 3 unsur, yaitu pekerjaan dan upah, pak Wamen sudah kasib statement bahwa Ojol harus dapat THR," imbuhnya.
Sementara 350 personel lebih dikerahkan untuk pengamanan dalam aksi pengemudi ojek online atau Ojol yang tergabung dalam Aliansi Tuntut THR untuk Ojek Online (Ojol) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (17/2/2025) ini.
Demikian yang dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
"Ada 356 personel," ujar Ade Ary, saat dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: Warga Sukmajaya Demo Pencemaran Limbah, Ini Klarifikasi Pihak Pabrik PT Indo Fermex