Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIMANGGIS - Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan tanggapan kasus ganjal ATM yang menimpa seorang warga di Cimanggis, Kota Depok pada Jumat (27/1/2025) lalu.
Pemimpin BRI Kantor Cabang Cimanggis, Kurniawan Setyantoro menjelaskan, berdasarkan investigasi bahwa nasabah merupakan korban kejahatan Card Trapping di mesin ATM Offsite yang dikelola oleh pihak ketiga.
“Dalam kejadian tersebut nasabah kurang berhati-hati dalam menjaga data transaksi perbankan (password), PIN yang bersifat pribadi dan rahasia sehingga transaksi pemindahan dana dapat berjalan sukses,” kata Kurniawan, Kamis (23/1/2025).
Kurniawan menegaskan, BRI telah melakukan pengaman sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Baca juga: Maling Ganjal ATM Beraksi di Minimarket Jalan Gas Alam Depok, Kuras Uang di Rekening Korban
Untuk itu, Kurniawan mengimbau masyarakat senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan milik nasabah, seperti seperti PIN, Username,Password, OTP, CVV/CVC dan M-Token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun.
“BRI senantiasa memberikan layanan perbankan yang prima dan terbaik kepada seluruh nasabahnya dengan mengedepankan Prinsip Kehati-hatian (Prudential Banking) dan Good Corporate Governance (GCG),” ujarnya.
Kronologis Kejadian
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita bernama Cipta (44) menjadi korban ganjal ATM saat hendak mengambil uang di sebuah minimarket Jalan Gas Alam, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Jumat (27/12/2024).
Menurut Cipta, imbas dari ganjal ATM tersebut, uang yang ada di dalam rekening dikuras oleh pelaku dan hanya menyisakan Rp 58 ribu.
Baca juga: Polisi Duel Lawan Komplotan Maling Ganjal ATM di Ciledug, Lumpuhkan Pelaku yang Bersenjatakan Pisau
Kronologi kejadian bermula, saat korban memasukan kartu ATM bank BRI ke dalam mesin ATM untuk mengambil sejumlah uang tunai.
Namun, kartu tersebut tidak dapat masuk sepenuhnya ke dalam mesin dan korban kesulitan untuk mencabutnya.
“Saya mau transaksi atm BRI, setelah saya masukkan kartunya itu sempet di layar 'meminta pin' mungkin karena sebelum saya mencet pin sudah berubah layarnya kayak kode referensi atau apalah,” kata Cipta di Mapolres Metro Depok.
“Jadi kalau kita cancel kan keluar kartu, itu enggak keluar, tapi tiba-tiba layar berubah seperti awal,” sambungnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Maling Modus Ganjal ATM yang Kuras Saldo Korbannya Hingga Rp107 Juta
Dalam kondisi panik korban berusaha mengambil kartu tersebut. Namun, usaha yang dilakukannya sia-sia.