Pemilu 2024

Pemuka Agama Doa Bersama, Bersyukur Kampanye Berjalan Damai dan Berharap Prabowo-Gibran Menang

Penulis: Rendy Rutama
Editor: Vini Rizki Amelia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana acara doa bersama untuk Prabowo - Gibran sekaligus menysukur masa kampanye berjalan damai yang dilakukan oleh Relawan Jagat Prabowo dengan dihadiri 500 pemuka agama, Jakarta Timur, Sabtu (10/2/2024).

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MAKASAR - Ratusan pemuka agama yang terdiri dari Kyai, Habib, dan Ustadz Kampung menggelar silaturahmi untuk menyampaikan rasa syukur masa kampanye 2024 berjalan dengan damai.

Silaturahmi itu dilakukan di Padepokan Pencak Silat kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (10/2/2024).

“Malam ini adalah malam puncak penutupan masa kampanye. Lalu 500 orang dari para kyai, habib, dan juga ustad kami undang untuk berdoa bersyukur Pemilihan Umum (Pemilu) kampanye sudah berjalan damai lancar,” kata Ketua Relawan Jagat Prabowo Pusat, Dr. Syarif, Sabtu (10/2/2024).

Selain menyampaikan rasa syukur, Syarif menuturkan hadirin yang hadir juga memanjatkan doa untuk Capres dan Cawapres nomor urut 02 yang dipilihnya, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Tradisi Imlek Indonesia dengan Tiongkok Ada Perbedaan Ungkap Pakar Budaya FIB UI

Ditambah, para hadirin juga memanjatkan doa agar Pemilu yang berlangsung 14 Februari 2024 mendatang berjalan dengan tertib.

“Kami juga berdoa untuk menetapkan dukungan kepada Prabowo-Gibran sambil berdoa kepada Allah SWT supaya tanggal 14 Februari diberikan kelancaran warga dan masyarakat untuk cipta kondusif yang aman dan damai,” lugasnya.

Syarif mengungkapkan, dukungan kepada Prabowo-Gibran dilakukan bukan tanpa sebab.

Baca juga: Selama Masa Tenang, Ini yang Bakal Dilakukan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming

Melainkan karena pihaknya percaya Pasangan Calon (Paslon) pilihannya itu mampu menjaga kedaulatan bangsa.

“Karena Pak Prabowo itu adalah simbol persatuan simbol persatuan bangsa, kami ingin tidak ada ancaman memecahkan bangsa radikalisme dan lain-lain yang didambakan oleh para ustaz kami dan para kyai,” pungkasnya. (m37)