TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 12 dan 22 Desember 2023 lalu dinilai kurang begitu meyakinkan masyarakat.
Model debat yang dirancang KPU tidak bisa membuat para capres dan cawapres mengeluarkan gagasan terbaiknya.
Hal itu disampaikan Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Dian Farizka yang berharap ada perubahan model pada debat ketiga pada 7 Januari 2024 mendatang.
"Sebetulnya saya sepakat dengan apa yang disampaikan mas Anas Urbaningrum, Ketua Umum PKN. Seharusnya panelis dilibatkan untuk memberi pertanyaan kepada capres dan cawapres," kata Dian dalam wawancara podcast dengan Tribun Network di Bogor, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Jubir Anies-Cak Imin Berseteru, Achmad Rizki: Sudirman Said Diminta Hentikan Kegaduhan di Internal
Menurutnya, keterlibatan panelis mengkritisi jawaban capres-cawapres penting untuk mengeksplorasi ide dan gagasan mereka.
"Percuma ada panelis kalau tugasnya hanya mengambil bola undian. Padahal debat ini anggarannya besar. Mudah-mudahan teman-teman KPU bisa mempertimbangkan hal ini," papar Dian.
Calon anggota legislatif (caleg) DPR PKN daerah pemilihan (dapil) Depok-Bekasi ini juga meminta para capres cawapres memberikan contoh yang baik bagi generasi muda saat debat.
Baca juga: Warga Depok yang Niat Konvoi ke Jakarta Saat Malam Tahun Baru Siap-Siap Diputarbalik
"Para capres dan cawapres sebaiknya tidak memprovokasi pendukung di ruang debat seperti dilakukan Gibran. Ini kan bukan pertandingan sepak bola," ucapnya.
Dian khawatir tindakan provokasi ini bisa membuat pendukung fanatik jadi panas.
"Saya baca berita ada pendukung capres yang berantem sehabis debat cawapres kemarin. Ini tidak baik. Kasihan masyarakat karena diadu domba, padahal pejabatnya duduk santai sambil kipas-kipas," ungkapnya.
Baca juga: Buat Gamers Pilihlah Mouse Gaming Nirkabel Berkelas dengan Pelacakan Cepat
Dia pun berharap agar debat capres dan cawapres berjalan damai, lancar dan tertib.
"Kita damai sajalah karena semua punya program dan visi misi. Yang terpenting bagaimana caranya membangun negeri ini," tandas Dian