Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKMAJAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melaksanakan debat perdana calon wakil presiden (cawapres) pada Jumat (22/12/2023) mendatang.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pimpinan Nasional (Pimnas) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Dian Farizka turut memberikan pandangan.
Menurut Dian, debat cawapres ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas usai adanya desas-desus peniadaan.
“Sebetulnya ini kan debat cawapres sudah dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia,” kata Dian dalam acara Bincang Poros Depan bersama Warta Kota, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: PKN Pilih Fokus Pemilihan Legislatif, Putuskan Tak Mendukung Siapa Pun di Pilpres 2024
“Karena sebelumnya itu memang ada desas-desus itu kan untuk menghilangkan debat,” sambungnya.
Dian juga memberikan pandangan terhadap ketiga cawapres yang akan mengadu gagasan pada debat nanti dengan perbedaan dan keunikannya.
Untuk cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, ia merupakan sosok politisi yang memiliki pengalaman panjang, baik di eksekutif maupun legislatif.
Bahkan, pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Cak Imin juga pernah juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Indonesia periode 2009-2014.
Baca juga: PKN Beri Selamat ke Kaesang yang Terpilih Jadi Ketum PSI: Anak Muda Saatnya Diberi Peran yang Luas
Meski demikian, Dian menilai, dugaan kasus korupsi saat menjadi Menakertrans menjadi batu sandungan bagi Cak Imin pada Pemilu 2024 mendatang.
“Saat beliau menjabat sebagai Menakertrans, pada saat itu ya memang ya banyak juga lah kendala-kendala terkait masalah tindak pidana korupsi,” ungkapnya.
Sedangkan untuk cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, faktor kesalahan bicara atau blunder menjadi poin yang harus diperhatikan.
“Mas Gibran ini ketika ada pertemuan bicaranya salah-salah jadi amat kita sayangkan,” ungkapnya.
Bahkan, belum lama ini, Gibran membuat kesalahan terkait asam sulfat untuk ibu hamil hingga viral di sosial media (sosmed).
Baca juga: Maksimalkan Media Sosial, PKN Semakin Berkembang Pesat Via Youtube, Sentuh 68.562 Ribu Penonton