TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Politisi Golkar Ridwan Kamil yang baru saja menyelesaikan tugasnya mengabdi sebagai Gubernur Jawa Barat, mengaku akan menunggu langkah selanjutnya jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Kelahiran 4 Oktober 1971 ini menyerahkan segala keputusan kepada Ketua Umum Partai Golkar dalam mengarungi perpolitikan di tanah air.
Meski namanya selalu bertengger dalam berbagai survei dalam perhelatan bakal calon wakil presiden (bacawapres), namun suami Atalia Praratya ini tetap menunggu arahan Ketum Golkar yakni Airlangga Hartarto.
"Nama saya memang ada di survei tapi saya per-hari ini kan selalu ikut arahan dari Ketua Umum Partai Golkar, ini gimana baiknya dan sebagainya, kita tunggu aja takdirnya yang terbaik buat indonesia, buat saya," beber Ridwan Kamil usai menghadiri pelantikan Pj Gubernur di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: DPRD Kota Depok Peringati HUT ke-24, Mohammad Idris Berharap Kolaborasi Terus Ditingkatkan
"Kalau pun ada takdirnya bismillah, enggak ada juga enggak ada masalah karena hidup saya ini penuh manfaat ya, welama lima tahun, 555 penghargaan. Menandakan ada 555 perubahan yang kami hasilkan, jadi saya ini bukan pengangguran kira-kira gitu ya," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku dirinya tetap melakukan komunikasi mengenai sepak terjangnya di politik walaupun levelnya terbatas.
"Ya saya harus tahu diri level komunikasinya di level yang terbatas, karena saya bukan pimpinan partai dalam artian seperti itu. Ya minta doanya aja, cuma saya bersyukur aja elektabilitas masih terjaga dengan baik," katanya.
Baca juga: Abaikan Pernyataan Jokowi, DPD PSI Depok Kekeh Dukung Kaesang Pangarep Maju di Pilwalkot
Namun begitu, kata dia, komunikasi yang nantinya dibangun tak hanya berkutat pada dunia politik saja melainkan juga soal pembangunan dan urusan pribadi.
Misalnya, soal pembangunan monumen Bung Karno di Bandung, Jawa Barat.
"Saya itu kan komunikasi dengan semuanya ada dengan Pak Prabowo, ada dengan Bu Mega, ada dengan Pak Anies ada dengan Surya Paloh, sebagai pribadi," akunya.
Baca juga: Kabar Kecamatan Cimanggis, Pemkot Depok Pasang Jaring Besi Penahan Sampah di Situ Pedongkelan
Komunikasi dengan Megawati misalnya, lanjut Emil, bukan politik melainkan soal pembangunan monumen Bung Karno.
"Di mana saya ikut supervisi dan melaporkan bahwa 70 persen monumennya di Jogja, tinggal nanti di Bandung seperti apa. Jadi komunikasi iya, tapi tak melulu soal politik," ujarnya. (m40)