TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEKASI - Bakal calon legislatif PKS untuk Jawa Barat, Ahmad Syihan Ismail menghadiri kegiatan Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam) di Hotel Grand Caman, Kota Bekasi pada Jumat (25/8/2023).
Dalam kegiatan ini, Ahmad Syihan berkesempatan memberikan tanggapan terhadap situasi pendidikan Islam di Tanah Air.
Alumnus Teknik Mesin ITB ini menyoroti maraknya fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender) di Tanah Air.
"LGBT ini tentu meresahkan kita semua. Tetapi tidak hanya isu kita umat Islam, tetapi isu universal. Komunitas agama-agama lain pun seperti Kristen, Hindu dan Budha menolak fenomena ini," kata Syihan di Bekasi, Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Nur Azizah Tamhid Sebut LGBT Jadi Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik, Diperlukan Tiga Pilar Ini
Dia mengungkapkan pembicaraan tentang LGBT sedang hits di ITB karena terkesan dilegalkan.
"Fenomena LGBT ini sangat mengganggu etika dan adat istiadat dasar Indonesia," ujar Syihan yang menyelesaikan studi S2 nya di Northeastern University Boston, Amerima Serikat.
Sebagai keluarga muda yang masih memiliki anak-anak kecil, Syihan sangat resah dengan maraknya LGBT.
Baca juga: Kisah Suami Coba Selamatkan Istri dari Kebakaran di Sukmajaya, Terjebak Karena Tangga Terbakar
"Saya berharap LGBT tidak meluas. Kita akui itu penyakit, tetapi bukan untuk dikembangkan. Kita harus cegah agar hal itu tidak lebih banyak lagi," ungkap Syihan.
Syihan juga berharap pemerintah memperhatikan pendidikan agama Islam agar dapat membentuk karakter generasi masa depan yang sukses dan berkarakter Islami.
"Kita juga mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru ngaji sehingga pendidikan nilai-nilai Islami berjalan lancar," tandasnya.
Baca juga: Agnez Mo Ajak Masyarakat Indonesia Dukung Timnas Indonesia di Final Piala AFF U-23 Lawan Vietnam
Kegiatan Ngopi ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat melalui dan dihadiri oleh para pelaku pendidikan Islam di Kota Bekasi.
Turut hadir dalam kegiatan anggota DPR Komisi VIII Fraksi PKS Nur Azizah Tamhid, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi H. Sonhirin dan perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.