Pendidikan
Terdampak Kebijakan Rombel 50 Siswa, Guru SMA Negeri di Depok Minta Sarpras yang Mendukung
Dibanding menambah jumlah siswa dalam rombel, E menilai mestinya pemerintah memperbanyak jumlah sekolah.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Kebijakan rombongan belajar (rombel) 50 siswa di wilayah Jawa Barat (Jabar) berdampak pada kinerja tenaga pengajar atau guru.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu guru SMA Negeri di wilayah Kota Depok, berinisial E (47).
E menilai, kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi tersebut menjadi tantangan bagi guru.
Meski demikian, pemerintah perlu melengkapi sarana prasarana (sarpras) memadai yang menunjang kebijakan tersebut.
Baca juga: Rombel 50 Siswa, SMAN 1 Depok Pilih Ruang Kelas yang Luas dan Optimalkan AC
“Misalnya setiap kelas disiapkan, apa namanya, pengeras suara, karena suara kami juga terbatas,” kata E kepada Warta Kota, Selasa (15/7/2025).
“Kemudian sirkulasi udara seperti AC, karena yang kita tahu sekarang global warming juga pengaruh,” sambungnya.
Dengan bertambahnya siswa dalam satu kelas, keberadaan AC tentu sangat diperlukan.
“Tetapi memang kan kembali lagi dengan pendanaannya, itu harus sesuai dengan penggunaan dana BOS ya, artinya udah ada juklaknya, juknisnya, apa yang harus, udah rigid gitu kan,” ujarnya.
Baca juga: Terapkan Kebijakan Rombel 50 Siswa, Kondisi Ruang Kelas di SMAN 1 Depok Makin Sempit
Dibanding menambah jumlah siswa dalam rombel, E menilai mestinya pemerintah memperbanyak jumlah sekolah.
Pasalnya, keberadaan SMA Negeri di Kota Depok tak sebanding dengan besarnya lulusan SMP.
“Kalau saya sih ya harapannya ada sekolah baru lagi, karena memang ada beberapa lokasi yang blank spot lah,” ujarnya. (m38)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.