Kriminalitas

Kisah Pengakuan Pelaku Rudapaksa dan Pembunuh Gadis Sholehah asal Lampung, Dijanjikan Bakwan

Kisah Pengakuan Pelaku Rudapaksa dan Pembunuh Gadis Sholehah asal Lampung, Dijanjikan Bakwan

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
PEMBUNUH DAN RUDAPAKSA SISWI SD DITANGKAP - Hariyanto (42) yang buron selama sebulan ditangkap Tim Tekab 308 Satreskrim Polres Tulang Bawang di area perkebunan tebu wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung, Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. 

Baca juga: Kapolri Tetapkan Status Gugur dan Berikan Anumerta Ke Tiga Polisi yang Ditembak Oknum TNI di Lampung

Gadis mungil yang memiliki senyum manis itu harus pergi untuk selamanya secara tragis

Minggu (22/6/2025) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Zahra sudah bangun. Begitu juga dengan orangtuanya.

Baca juga: Sakit Hati Diberhentikan dari Pekerjaan, Mantan Satpam Bakar Kantor Pajak di Lampung

Minggu pagi itu orangtua Zahra harus masuk kerja. Setelah sholat subuh, Zahra pun menghampiri ibunya.

Dia menyampaikan ke ibunya mau mengangkat jemuran yang ada di depan rumah. Jemuran tersebut masih berada di depan rumah, karena pada Sabtu (21/6/2025) hujan.

Zahra mau angkat jemuran lantaran sudah kering. Namun, sang ibu menyampaikan agar jemuran tidak diangkut dulu, karena masih lembab.

Selain masih lembab, juga hari masih pagi, jadi tak usah diangkat dulu. Tapi, Zahra tetap memohon mengangkutnya.

Sebab, bila siang diangkutnya, khawatir Zahra pergi atau main.

"Saya bilang yah sudah terserah Zahra. Terus jemuran itu diangkut dan dilipat," kata Ibu kandung Zahra.

SISWI SD DIMAKAMKAN - Siswi kelas 2 SD, RAZ (9) korban rudapaksa dan pembunuhan di makamkan di Indolampung Perkasa KM 37, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
SISWI SD DIMAKAMKAN - Siswi kelas 2 SD, RAZ (9) korban rudapaksa dan pembunuhan di makamkan di Indolampung Perkasa KM 37, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. (Istimewa)

Setelah melipat pakaian, lanjutnya, Zahra lalu memberisi kamarnya. Tempat tidurnya dirapihkan. Bantal-bantal disusun rapih. Selanjutnya ia membersihkan rumah.

Sekitar pukul 05.30 WIB, orangtua Zahra pamitan mau berangkat kerja dengan naik motor.

Namun, sebelum sampai di pintu, Zahra memanggil ibunya. Dia menanyakan nanti siang adik makan apa.

Sang ibu lalu menyebutkan bahwa untuk makan Ade, Zahra goreng telur atau masak mie instan.

Lalu, sang ibu pun mau bergegas berangkat. Zahra kembali memanggil ibunya. Dia bertanya soal uang jajan adiknya.

Sang ibu kembali menyampaikan bahwa uang jajan di simpan di bawah tas. Ada uang Rp 10.000. Uang jajan itu dibagi dua untuk Zahra dan adik.

Baca juga: PNS Asal Lampung Ditemukan Tewas di Teras Rukan Cibinong City Center Pakansari

Sang ibu lalu bergegas mau berangkat. Tapi, Zahra kembali memanggil ibunya.

Zahra menanyakan ibunya pulang jam berapa. Ibunya menyampaikan bahwa pulang ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB

Setelah itu, Zahra mengantar orangtuanya ke depan rumah. Terus Zahra kembali memanggil ibunya.

Zahra memanggil ibunya mencium tangan ibunya. Kemudian dia bilang agar ibunya dan bapaknya hati-hati di jalan.

"Bila ingat pertemuan dan percakapan terakhir dengan Zahra membuat saya terus menangis," ujar sang ibu.

"Zahra itu mengerti orangtuanya susah. Jadi anaknya mandiri gak pernah menyusahkan. Dia sering bantu saya membereskan rumah. Dia menyiapkan bekaal buat orangtua dan juga menyiapkan alat-alat kerjanya," tutur sang ibu.

 

Artikel Ini Tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved