Kriminalitas
Kisah Pengakuan Pelaku Rudapaksa dan Pembunuh Gadis Sholehah asal Lampung, Dijanjikan Bakwan
Kisah Pengakuan Pelaku Rudapaksa dan Pembunuh Gadis Sholehah asal Lampung, Dijanjikan Bakwan
Baca juga: Kapolri Tetapkan Status Gugur dan Berikan Anumerta Ke Tiga Polisi yang Ditembak Oknum TNI di Lampung
Gadis mungil yang memiliki senyum manis itu harus pergi untuk selamanya secara tragis
Minggu (22/6/2025) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Zahra sudah bangun. Begitu juga dengan orangtuanya.
Baca juga: Sakit Hati Diberhentikan dari Pekerjaan, Mantan Satpam Bakar Kantor Pajak di Lampung
Minggu pagi itu orangtua Zahra harus masuk kerja. Setelah sholat subuh, Zahra pun menghampiri ibunya.
Dia menyampaikan ke ibunya mau mengangkat jemuran yang ada di depan rumah. Jemuran tersebut masih berada di depan rumah, karena pada Sabtu (21/6/2025) hujan.
Zahra mau angkat jemuran lantaran sudah kering. Namun, sang ibu menyampaikan agar jemuran tidak diangkut dulu, karena masih lembab.
Selain masih lembab, juga hari masih pagi, jadi tak usah diangkat dulu. Tapi, Zahra tetap memohon mengangkutnya.
Sebab, bila siang diangkutnya, khawatir Zahra pergi atau main.
"Saya bilang yah sudah terserah Zahra. Terus jemuran itu diangkut dan dilipat," kata Ibu kandung Zahra.

Setelah melipat pakaian, lanjutnya, Zahra lalu memberisi kamarnya. Tempat tidurnya dirapihkan. Bantal-bantal disusun rapih. Selanjutnya ia membersihkan rumah.
Sekitar pukul 05.30 WIB, orangtua Zahra pamitan mau berangkat kerja dengan naik motor.
Namun, sebelum sampai di pintu, Zahra memanggil ibunya. Dia menanyakan nanti siang adik makan apa.
Sang ibu lalu menyebutkan bahwa untuk makan Ade, Zahra goreng telur atau masak mie instan.
Lalu, sang ibu pun mau bergegas berangkat. Zahra kembali memanggil ibunya. Dia bertanya soal uang jajan adiknya.
Sang ibu kembali menyampaikan bahwa uang jajan di simpan di bawah tas. Ada uang Rp 10.000. Uang jajan itu dibagi dua untuk Zahra dan adik.
Baca juga: PNS Asal Lampung Ditemukan Tewas di Teras Rukan Cibinong City Center Pakansari
Sang ibu lalu bergegas mau berangkat. Tapi, Zahra kembali memanggil ibunya.
Zahra menanyakan ibunya pulang jam berapa. Ibunya menyampaikan bahwa pulang ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB
Setelah itu, Zahra mengantar orangtuanya ke depan rumah. Terus Zahra kembali memanggil ibunya.
Zahra memanggil ibunya mencium tangan ibunya. Kemudian dia bilang agar ibunya dan bapaknya hati-hati di jalan.
"Bila ingat pertemuan dan percakapan terakhir dengan Zahra membuat saya terus menangis," ujar sang ibu.
"Zahra itu mengerti orangtuanya susah. Jadi anaknya mandiri gak pernah menyusahkan. Dia sering bantu saya membereskan rumah. Dia menyiapkan bekaal buat orangtua dan juga menyiapkan alat-alat kerjanya," tutur sang ibu.
Artikel Ini Tayang di Kompas.com
Tersangka Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK |
![]() |
---|
Kakek, Anak, Mantu, Satu Cucu di Indramayu Dihabisi Pakai Pipa Besi, Balita Ditenggelamkan |
![]() |
---|
Warga Cilangkap Depok Gagalkan Transaksi Diduga Narkoba Modus Tempel, Barbuk Diserahkan ke Polisi |
![]() |
---|
Viral Oknum Polisi Polsek Cikarang Utara Sarankan Lepas Maling Motor yang Ditangkap Warga |
![]() |
---|
Pelaku Penganiayaan dan Penelantaran Anak yang Ditemukan di Pasar Kebayoran Lama Jaksel Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.