Kriminalitas
Kisah Tragis Setengah Jam Sebelum Siswi Kelas 2 SD di Lampung Dirudapaksa dan Dibunuh, Pelaku Buron
Kisah Tragis Setengah Jam Sebelum Siswi Kelas 2 SD di Lampung Dirudapaksa dan Dibunuh, Pelaku Buron
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LAMPUNG - Rizky Alesha Zahra (9), merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Zahra duduk dibangku kelas 2 SD di Indolampung Perkasa KM 37, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Orangtuanya bekerja sebagai buruh di perkebunan tebu milik PT Indo Lampung Perkasa.
Baca juga: Polisi Turun Tangan Selidiki Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Belasan Siswi SD Swasta di Depok
Mereka hidup seadanya dari penghasilan sebagai pekerja perkebunan teh.
Menyadari orangtuanya berpenghasilan pas-pasan membuat Zahra mandiri.
Gadis mungil yang memiliki senyum manis itu harus pergi untuk selamanya secara tragis.
Zahra ditemukan tewas tanpa busana dan jenazahnya ditutupi tikar di kamar bedeng milik Haryanto (40) di area perkebunan tebu milik PT Indo Lampung Perkasa pada Minggu (22/6/2025) malam.

Kepergian Zahra membuat orangtua dan keluarganya terpukul. Bahkan, ibunya selalu menangis mengenang dua jam kisah indahnya bersama Zahra sosok anak sholehah.
Kisah haru ini diambil dari podcast Youtube Deny Sumargo dengan nama channel Curhat Bang.
Orangtua Bekerja di Perusahan yang Produksi Gulaku
Zahra (9) bersama kakak dan seorang adiknya serta kedua orangtunya tinggal di bedeng atau mes di perkebunan tebu milik PT Indo Lampung Perkasa.
PT Indo Lampung Perkasa merupakan anak perusahan PT Sugar Group Companies.
Baca juga: Jadi Korban Pelecehan Seksual dari TK, Siswi SD Kerap Mainkan Alat Vitalnya, Pelakunya Tetangga
PT Sugar Group Companies mengelola total lebih dari 65.000 ha lahan perkebunan tebu di Lampung, sekitar setengah dari total luas perkebunan tebu Provinsi Lampung.
Areal perkebunan membentang sepanjang 70 KM dengan Lebar 25 KM. PT. Sugar Gruop Companies (SGC) juga memiliki landasan pacu yang cukup untuk pergerakan pesawat tipe capung. Pesawat terbang juga membantu meringankan pekerjaan karyawan, seperti pemupukan jalur udara, rippening.
PT Sugar Group Companies memproduksi gula pasir kemasan dengan merek Gulaku.

Hal itu membuat perusahaan tersebut mendirikan bedeng-bedeng yang ditempati oleh para pekerjanya.
Bedeng tersebut merupakan bangunan semi permanen, karena dindingnya terbuat dari kayu.
Kemudian juga bedeng tersebut tidak dilengkap dengan kamar mandi. Sehingga buruh dan keluarga harus mandi, buang air besar dan mencucui di pemandian umum.
Antar Ibu Kerja dan Lambaikan Salam
Minggu (22/6/2025) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Zahra sudah bangun. Begitu juga dengan orangtuanya.
Minggu pagi itu orangtua Zahra harus masuk kerja. Setelah sholat subuh, Zahra pun menghampiri ibunya.
Baca juga: Siswi SD di Surakarta Labrak Gurunya yang Cantik, Dianggap Suka Sama Guru Olahraga, Ini Sosok Aulia
Dia menyampaikan ke ibunya mau mengangkat jemuran yang ada di depan rumah. Jemuran tersebut masih berada di depan rumah, karena pada Sabtu (21/6/2025) hujan.
Zahra mau angkat jemuran lantaran sudah kering. Namun, sang ibu menyampaikan agar jemuran tidak diangkut dulu, karena masih lembab.
Selain masih lembab, juga hari masih pagi, jadi tak usah diangkat dulu. Tapi, Zahra tetap memohon mengangkutnya.
Sebab, bila siang diangkutnya, khawatir Zahra pergi atau main.
"Saya bilang yah sudah terserah Zahra. Terus jemuran itu diangkut dan dilipat," kata Ibu kandung Zahra.
Baca juga: Inilah Modus Guru Cabuli 14 Siswi SD di Kota Bogor, Korbannya Diduga Bertambah
Setelah melipat pakaian, lanjutnya, Zahra lalu memberisi kamarnya. Tempat tidurnya dirapihkan. Bantal-bantal disusun rapih. Selanjutnya ia membersihkan rumah.
Sekitar pukul 05.30 WIB, orangtua Zahra pamitan mau berangkat kerja dengan naik motor.
Namun, sebelum sampai di pintu, Zahra memanggil ibunya. Dia menanyakan nanti siang adik makan apa.
Sang ibu lalu menyebutkan bahwa untuk makan Ade, Zahra goreng telur atau masak mie instan.
Lalu, sang ibu pun mau bergegas berangkat. Zahra kembali memanggil ibunya. Dia bertanya soal uang jajan adiknya.
Sang ibu kembali menyampaikan bahwa uang jajan di simpan di bawah tas. Ada uang Rp 10.000. Uang jajan itu dibagi dua untuk Zahra dan adik.
Baca juga: Tukang Service Sofa Keliling Berusia 70 Tahun Tega Lecehkan Siswi SD Kelas Satu di Jatinegara
Sang ibu lalu bergegas mau berangkat. Tapi, Zahra kembali memanggil ibunya.
Zahra menanyakan ibunya pulang jam berapa. Ibunya menyampaikan bahwa pulang ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB
Setelah itu, Zahra mengantar orangtuanya ke depan rumah. Terus Zahra kembali memanggil ibunya.
Zahra memanggil ibunya mencium tangan ibunya. Kemudian dia bilang agar ibunya dan bapaknya hati-hati di jalan.
"Bila ingat pertemuan dan percakapan terakhir dengan Zahra membuat saya terus menangis," ujar sang ibu.
"Zahra itu mengerti orangtuanya susah. Jadi anaknya mandiri gak pernah menyusahkan. Dia sering bantu saya membereskan rumah. Dia menyiapkan bekaal buat orangtua dan juga menyiapkan alat-alat kerjanya," tutur sang ibu.
Pergi Mandi dan Tak Kembali
Dari keterangan kakak Zahra yang disampaikan ibu kandungnya, sekitar pukul 07.30 WIB, Zahra mengajak adiknya mandi. Namun, sang adik tak mau. Dia maunya makan.
Zahra pun kemudian menggoreng telur. Kemudian menyuapi adiknya makan. Setelah selesai makan, Zahra kembali mengajak adiknya mandi.
Tapi, sang adik tetap tak mau mandi. Akhirnya Zahra pun mandi duluan. Zahra pun menuju pemandian umum. Pemandian umum itu satu bangunan dibagi dua, satu untuk perempuan dan satu untuk laki-laki. Tanpa atap, sehingga bisa dilihat dari atas.

Namun, sebelum pergi ke pemandian umum, Zahra mengajak teman-temannya yang tinggal di bedeng untuk mandi bareng. Tapi, satu pun temannya tak mau.
Akhirnya Zahra pun pergi sendiri ke pamandian umum.
Pukul 09.00 WIB, Zahra belum pulang ke rumah. Sang kakak mengira Zahra main. Lalu, dia mencari Zahra.
Sang kakak lalu menuju pemandian umum, tapi Zahra tak ada, yang ada hanya handuk dan kotak sabun mandi.
Sang kakak kembali pulang ke rumah. Hingga pukul 10.00 WIB, Zahra tak kunjung pulang. Dia kembali mencari Zahra.
Baca juga: Sedih, Siswi SD Korban Bullying dan Penganiayaan di Pancoran Mas Depok Ternyata Anak Yatim
Sang kakak menanyakan keberadaan Zahra ke teman-temannya. Disampaikan mereka Zahra pergi mandi. Sang kakak melanjutkan pencarian hingga ke rumah bedeng-bedeng tetangganya.
Pukul 13.30 WIB, orangtua Zahra pulang. Belum turun dari motor, sang kakak bilang Zahra hilang.
Mendengar itu, orangtuanya turun dari motor. Lalu, sang kakak dan ibunya, naik motor mencari Zahra, sedangkan sang ayah jalan kaki mencari anak keduanya.
Mereka mencari keliling kampung hingga kembali mencari ke bedeng namun tak ketemu.
Diumumkan di Masjid
Pencarian Zahra dilakukan hingga pukul 15.30 WIB. Kemudian sang ibu meminta bantuan Ketua RT untuk mencari keberadaan Zahra.
Ketua RT kemudian menuju masjid dan mengumumkan meminta bantuan warga mencari Zahra.
Baca juga: Belasan Siswi SD Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru di Kota Depok
Warga pun berkumpul di masjid dan kemudian berkeliling mencari Zahra. Lantaran tak juga ketemu, maka orangtua Zahra meminta bantuan orang pintar.
Orang pintar tersebut menyebutkan bahwa Zahra disembunyikan dan sekitar pukul 21.00 - 22.00 WIB keluar. Mendengar hal itu, warga pun mencari Zahra di tempat-tempat angker.
Ditemukan di Rumah Bedeng Hariyanto
Warga sudah mencari Zahra di seluruh rumah bedeng yang ada. Namun hanya satu yang belum. Rumah bedeng itu di tempat Haryanto dan pintunya dikunci gembok,
Warga yang mendengar bahwa penghuninya pergi dan tak kembali menjadi curiga. Lalu, warga menemui pimpinan buruh atau kontraktor untuk meminta izin masuk ke rumah bedeng tersebut.

Setelah dizinkan, warga pun merusak gembok pintu. Tiga warga masuk ke dalam bedeng yang dalam kondisi gelap. Mereka pun mencari Zahra dengan menggunakan senter handphone, tapi Zahra tak ada.
Namun, saat akan keluar, seorang warga melihat ada jempol kaki anak kecial yang menyembul dari balik tikar. Saat tikar diangkat ternyata jenazah Zahra dalam kondisi tak berbusana.
Mulutnya berbusa, kedua tangan dan kedua kakinya dalam posisi seperti tengah menahan sakit. Lalu ada bekas luka cekikan dan sadisnya adalah kemaluan dan anus korban robek.
Baca juga: Dalam 3 Bulan, Office Boy di Karawang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 10 Siswi SD
Warga tersebut kemudian keluar dan menyampaikan bahwa Zahra sudah ditemukan dan dalam kondisi pingsan. Orangtua Zahra tak diperbolehkan masuk, sehingga mereka pun menutup pintu rumah bedeng.
Warga menyampaikan orangtua boleh melihat Zahra setelah polisi datang. Senin (23/6/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, polisi datang dan melakukan olah TKP.
Kemudian membawa jenazah ke ambulans. Saat di ambulans, baru diperbolehkan melihat jenazah Zahra. Sang ibu tak meyakini jenazah tersebut anaknya, namun saat melihat jenazah tersebut ternyata Zahra.
Sang ibu pun tak bisa bicara dan terduduk lemas. Jenazah Zahra lalu dibawa Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna dilakukan otopsi.
Sang ibu meminta kepada penegak hukum untuk menangkap dan menghukum pelaku pemerkosa dan pembunuhan anaknya dihukum seberat-beratnya.
Sebulan Buron

Hingga waktu sebulan dari 22 Juni - 22 Juli 2025, Haryanto yang diduga pelaku pemerkosa dan pembunuhan Zahra belum tertangkap.
Kapolres Tulang Bawang, AKBP Yuliansyah menjelaskan, identitas pelaku pemerkosa dan pembunuhan anak di bawah umur tersebut sudah diketahui dan hingga kini masih dalam pengejaran.
Pengejaran terus dilakukan tanpa henti, karena kasus ini menjadi atensi.
Dari keterangan kontrakan atau pimpinan Haryanto, bahwa pelaku orang diam. Tak pernah bergaul dengan tetangga.
Dia terlihat beraktivitas pergi bekerja dan pulang kerja langsung ke rumah.
"Kami turut berbelasungkawa dengan mendatangi rumah orangtuanya. Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk menangkap pelaku secepatnya," papar AKBP Yuliansyah.
Tersangka Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK |
![]() |
---|
Kakek, Anak, Mantu, Satu Cucu di Indramayu Dihabisi Pakai Pipa Besi, Balita Ditenggelamkan |
![]() |
---|
Warga Cilangkap Depok Gagalkan Transaksi Diduga Narkoba Modus Tempel, Barbuk Diserahkan ke Polisi |
![]() |
---|
Viral Oknum Polisi Polsek Cikarang Utara Sarankan Lepas Maling Motor yang Ditangkap Warga |
![]() |
---|
Pelaku Penganiayaan dan Penelantaran Anak yang Ditemukan di Pasar Kebayoran Lama Jaksel Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.