Kabupaten Bogor
Mahasiswa Bakar Foto Dedi Mulyadi dan Rudy Susmanto, Dinilai Tak Becus Tangani Kawasan Puncak Bogor
Mahasiswa membawa spanduk bertuliskan kekecewaan maupun tuntutan sambil membakar foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas membakar foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto pada Kamis (10/7/2025).
Aksi pembakaran ini dilakukan dalam demonstrasi yang digelar di Simpang Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Demonstrasi yang dikoordinir oleh Mimbar Orasi (MOSI) Nusantara ini bertujuan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang berdampak pada berulangnya bencana banjir di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
"Hari ini kami melakukan aksi demonstrasi damai sebagai bentuk kekecewaan atas musibah terus-menerus di kawasan Puncak," kata Kordinator Aksi Mosi Nusantara, Dydan Afrizal, di Ciawi, Kamis (10/7/2025).
Dia menjelaskan Puncak merupakan zona wilayah nasional yang menjadi paru-paru kehidupan, jantung kehidupan, dan zona resapan air yang tertuang pada Perpres Nomor 20 Tahun 2020.
Baca juga: Usai Banjir Bandang, Menteri Lingkungan Hidup Akan Bongkar 4 Bangunan Ilegal di Puncak Bogor
Namun faktanya perusahaan-perusahaan terus menjamur di kawasan Puncak.
"Seharusnya perusahaan yang berdiri di tempat resapan air kawasan Puncak itu segera ditutup karena bencana yang berulang di Puncak," ujar Dydan.
Jika bencana alam memakan korban jiwa, lanjut dia, itu artinya alam sudah benci sama kita.
"Kita selalu melakukan pembangunan yang berfokus pada orientasi bisnis dan uang," bebernya.
Dydan mengungkapkan pihaknya tidak menyalahkan bisnis. Namun tentunya harus ada kajian ilmiah dan studi kelayakan.
Baca juga: Banjir Bandang Telan Korban Jiwa, Rudy Susmanto Lakukan Percepatan Penataan Kawasan Puncak
"Kajian ilmiah harus dilakukan bersama-sama dengan ahli, masyarakat dan juga pemerintah setempat agar tidak menimbulkan risiko fatal," bebernya.
Dalam aksi ini, para mahasiswa membawa spanduk bertuliskan kekecewaan maupun tuntutan sambil membakar foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto.
"Kami menyatakan sikap bahwa Gubernur Dedi Mulyadi hanya melakukan gimmick semata. Dedi Mulyadi hanya menjadi aktor lewat Vlognya. Kami pun bisa menjadi aktor," jelas Dydan.
Menurutnya, cara-cara yang dilakukan Dedi Mulyadi saat meninjau obyek wisata di Puncak hanya untuk mengambil hati rakyat.
Baca juga: Tata Ulang Kawasan Puncak Usai Bencana Banjir Bandang, Ini yang Dilakukan Rudy Suamanto
"Apa yang dilakukan Dedi Mulyadi hanya biar kelihatan ada kepedulian dari seorang gubernur terhadap Kabupaten Bogor. Namun nyatanya, tidak ada langkah konkrit," tutur Dydan.
Dia menambahkan hari ini tidak laku lagi gimmick-gimmick menyegel, memberi sembako, dan memberikan makanan.
"Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi adalah aktor dan melakukan gimmick semata, seakan-akan dia peduli terhadap bencana di Kawasan Puncak, sehingga tadi ada aksi pembakaran fotonya," jelasnya.
Sementara untuk pembakaran foto Bupati Bogor Rudy Susmanto, Dydan mengaku sebagai ekspresi kekecewaan terhadap pemerintah Kabupaten Bogor.
"Bencana di Puncak menandakan bahwa beliau gagal menyikapi hal-hal yang terjadi hari ini. Bencana terus berulang di Puncak Bogor dan memakan korban," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.