Ketahanan Pangan

Kerajaan Mataram Islam Sudah Jalankan Ketahanan Pangan dengan Menanam Sorgum, Jateng Memulai

Ternyata Kerajaan Mataram Islam Sudah Jalankan Ketahanan Pangan dengan Menanam Sorgum, Jawa Tengah Memulai

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
KAJIAN SORGUM - Peneliti BRIN, Prof.Dr.Ir.H.Nur Mahmudi Ismail menjadi narasumber dalam kajian Budaya Tanaman Sorghum Menuju Ketahanan Pangan yang digelar Yayasan Patrap Senopati Kotagede (Paguyuban Trah Panembahan Senopati). 

Satu Porsi Sorgum Setiap Hari

Mantan Menteri Kehutanan tersebut menyatakan bahwa untuk mengembalikan sorgum sebagai ketahanan pangan di Indonesia, maka dapat dimulai dengan Gerakan Konsumsi Satu Porsi Sorgum Setiap Hari.

Indonesia dapat memenuhi hal itu. Sebab Indonesia dapat memproduksi biji sorgum melebihi Amerika Serikat yakni 16 juta ton per tahun.

Jumlah penduduk Indonesia 284,44 juta jiwa dengan kebutuhan sorgum 0,1 Kg per jiwa, maka dibutuhkan 11,419 juta ton beras sorgum per tahun.

Baca juga: Alternatif Pengganti Nasi, Profesor BRIN Nur Mahmudi Ismail Ungkap Keunggulan dan Manfaat Sorghum

Untuk menghasilkan beras sorgum sebanyak itu dibutuhkan lahan perladangan hanya 1 juta hektare.

Bila dibagi tiga musim, maka per musimnya menghasilkan 3,806 juta ton per musim.

"Tanpa bersaing dengan Sawah Irigasi Teknis, maka mampu mendongkrak ekonomi nasional senilai di atas Rp 750 triliun per tahun," tandas Nur Mahmudi. 

Mantan Wali Kota Depok dua periode tersebut menyatakan bahwa melalui Sorgum Sejahtera Foundation dan BAPANAS, Provinsi Jawa Tengah sudah mencapai keputusan bahwa sorgum telah dipakai sebagai cadangan pangan lokal.

Seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah sedang mempersiapkan eksekusinya.

Kandungan Gizi Sorgum 

Profesor Riset Bidang Teknologi Pascapanen BRIN, Nur Mahmudi Ismail menjelaskan, asal mulanya tanaman asli Afrika.

Makanan ini sudah dibudidayakan di Ethiopia sejak 8 ribu tahun lalu.

Kata Nur Mahmudi, sorgum merupakan tanaman yang kuat dan tahan banting untuk dibudidayakan.

“Yang pasti bisa bertahan dan beradaptasi di wilayah India, di wilayah Asia, di wilayah Amerika Selatan, bahkan di Amerika Utara,” kata Nur Mahmudi.

“Sekarang ini Amerika menjadi salah satu negara terbesar untuk bisa ekspor dan mendapatkan devisa dari komoditi Sorgum,” sambungnya.

Baca juga: Jadi Khatib Idul Fitri, Ini Pesan Nur Mahmudi Ismail, Singgung Utang & Kemandirian Pangan Indonesia

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved