FIB UI Padukan Budaya Minangkabau-Tradisi Halalbihalal untuk Hidupkan Memasak Rendang di Masyarakat

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI -  Universitas Indonesia (UI) melalui Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) mengadakan Festival Marandang 2025 di Auditorium Gedung IX dan Pelataran FIB UI, Kamis (10/4/2025).

Kegiatan bertema “Merawat Tradisi, Merajut Kebersamaan” ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan.

Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum., mengatakan, festival ini bertujuan untuk menghidupkan tradisi memasak rendang di kalangan masyarakat. 

Baca juga: UI dan Tiongkok Bahas Pengembangan Ilmu Pengobatan Herbal, Ini Penjelasan Prof Heri Hermansyah

Festival yang memadukan kekayaan budaya Minangkabau dengan tradisi halalbihalal ini merupakan wujud peran kampus dalam pelestarian budaya.

“Festival ini adalah bukti konkret kontribusi kami dalam menjaga, merayakan, dan mewariskan kekayaan budaya Nusantara,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa rendang merupakan kuliner khas masyarakat Minangkabau, Sumatra Barat, yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2013. 

Baca juga: UI dan KemenPANRB Kolaborasi Luncurkan Buku, Prof Wolfgang: Birokrasi Harus Berperan Strategis

Selain kegiatan memasak rendang yang dilakukan oleh para anggota DPP Bundo Kanduang IKM, rangkaian festival ini juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni budaya Minangkabau.

Seperti Tari Piring oleh Bakul Budaya, Paduan Suara Minangkabau, pertunjukan angklung oleh Kelompok Angklung Perempuan Indonesia, Tari Panen oleh Komunitas Ayodya Pala, serta Fashion Show Busana Minangkabau.

Makan Bajamba
 
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan acara puncak, yakni tradisi makan bajamba, di mana seluruh peserta duduk bersama menikmati hidangan khas Minang.

Tradisi makan bajamba adalah tradisi makan bersama-sama yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, khususnya pada acara-acara adat dan perayaan penting.

Makan bajamba menekankan nilai kebersamaan dan silaturahmi, dengan semua orang makan dari satu wadah besar yang sama.

Baca juga: Rektor UI Bertemu dengan Presiden SEAMEO Council Bahas Wujudkan Sistem Pendidikan Berbasis Riset

Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, berbagi, dan tidak membedakan status sosial.
 
Menurut Kepala PPKB FIB UI, Dr. Lily Tjahjandari, M.Hum., kegiatan ini adalah bagian dari komitmen PPKB dalam menjaga warisan budaya.

Tradisi marandang bukan sekadar proses memasak rendang, melainkan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO yang harus dilestarikan. 

"Rendang mencerminkan nilai-nilai sosial, kearifan lokal, dan filosofi hidup masyarakat Minangkabau. Festival ini mampu menjaga kekayaan budaya Minang, sekaligus menghadirkan edukasi bagi generasi muda,” katanya.

Baca juga: 14 Mahasiswa dari Kampus Ternama asal Jepang dan Thailand Belajar LIntas Budaya di UI

Pelaksanaan Festival Marandang 2025 ini mendapat dukungan dari para mitra, di antaranya PT Tudung, Bambu Spa Indonesia, dan Komunitas Bundo Kanduang Ikatan Keluarga Minangkabau.

Kemudian Angklung Perempuan Indonesia, One Minang Saiyo, Bakul Budaya, Ayodya Pala, dan Urban Spiritual Indonesia.

Ke depannya, PPKB FIB UI berkomitmen untuk terus menjadi jembatan bagi akademisi dan masyarakat dalam merespons tantangan zaman melalui pendekatan kemasyarakatan dan kebudayaan.