Mudik Lebaran

Kisah Kali Pertama Gen Z Mudik ke Cilacap Naik Bus di Terminal Lebak Bulus, Angkot di Puncak Distop

Kisah Kali Pertama Gen Z Mudik ke Cilacap Naik Bus di Terminal Lebak Bulus, Angkot di Puncak Distop. Hal itu dilaukan Dedi Mulyadi cegah kemacetan.

Editor: dodi hasanuddin
Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah
KALI PERTAMA MUDIK - Galih (17) yang baru pertama kali ke Jakarta memutuskan untuk mudik ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah. Ia beli tiket bus idi Terminal Lebak Bulus. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Mudik lebaran merupakan salah satu cara silaturahmi kepada orangtua dan sanak saudara.

Hal itulah yang membuat Galih yang berusia 17 tahun untuk mudik.

Dia ingin sungkem meminta maaf kepada kedua orangtuanya di Cilacap, Jawa Tengah.

Baca juga: Menko PMK Pratikno Ungkap Kebijakan Work From Anywhere Berdampak Terhadap Waktu Mudik

Gen Z yang bekerja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat menceritakan mudik pertamanya di tahun 2025.

"Lulus SMA langsung merantau ke Jakarta pada November 2024 lalu. Alhamdulillah dapat kerja di daerah Sudirman Jakarta Pusat, ya tidak ada saudara atau keluarga sendiri aja," tuturnya kepada Wartakotalive.com.

Galih bercerita ke Wartakotalive.com saat berada di Terminal Bus Lebak Bulus Jakarta Selatan, H-2 jelang lebaran 2025 pada Sabtu (29/5/2025).

Baca juga: Puncak Arus Mudik, Ada 2062 Orang Tinggalkan Kota Depok dari Terminal Jatijajar, Tiket Bus Solo Naik

Galih yang duduk di kursi memandang para pemudik yang berdatangan sejak Sabtu pagi, untuk menaiki bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang sudah memenuhi area terminal.

Menurut remaja tersebut, ia baru pertama kali mudik. Uang hasil bekerja ia kumpulkan untuk mudik Lebaran tahun ini.

Bukan tanpa pengetahuan, berbekal informasi dari rekannya ia pun datang ke Terminal Lebak Bulus untuk membeli tiket.

Namun, harga tiket bus yang dilihat jauh dari informasi yang diperolehnya.

Harga tiket bus ke Cilacap Rp 300.000 an. Padahal bila hari normal harga tiketnya di bawah Rp 300.000.

"Baru pertama kali ini mudik, jadi kayak duh begini ya rasanya. Harga tiketnya melambung," katanya saat ditemui di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca juga: Dukung Kegiatan Mudik Gratis, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Berharap Kuota Ditambah

Di sisi lain, Galih juga berujar kalau dirinya belum mengetahui akan balik ke Jakarta kembali atau tidak untuk bekerja. 

"Sepertinya enak dikampung halaman, makanya ya bingung mikir balik lagi ke Jakarta atau engga ya," imbuhnya. 

Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025. (m32) 

Operasional Angkot di Puncak Bogor Dihentikan

Dikutip dari Wartakotalive.com, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghentikan angkutan kota (angkot) yang beroperasi di kawasan Puncak Bogor selama Lebaran 2025. 

Sejumlah kompensasi pun telah disiapkan demi mengatasi kemacetan saat libur Lebaran 2025 selama satu pekan. 

Dedi Mulyadi menjelaskan selama ini kawasan Puncak selalu menjadi titik kemacetan parah pada saat libur Lebaran. 

Baca juga: Mudik Lebaran, One Way dan Ganjil Genap Bakal Dilakukan di Puncak Bogor H+1 hingga H+8 Lebaran

Kendaraan pribadi yang melintas dari Jakarta ke kawasan Puncak menyebabkan antrean panjang, ditambah dengan pergerakan angkot yang sering memperlambat arus lalu lintas.

Alhasil keputusan pun ini diambil berupa menghentikan operasional anggota untuk sementara guna mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Puncak. 

"Dengan kebijakan ini, diharapkan jalur Puncak lebih lancar dan nyaman bagi pemudik, dari mulai Jalan Raya Ciawi hingga ke Puncak," ujar Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Polres Bogor, Kamis (27/3/2025), dikutip Kompas.com (29/03/2025). 

Penghentian operasional angkot juga untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas akibat kepadatan kendaraan. 

Sementara Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, mengatakan terdapat 715 angkot akan berhenti beroperasi selama masa Lebaran di jalur Puncak.

Baca juga: Dapat Tiket Mudik Gratis dari Pemkab Bogor, Rudyanto Bisa Ajak Istri dan 2 Anaknya Mudik ke Solo

Ratusan anggota tersebut mencakup tiga trayek utama yakni Cisarua-Bogor Bogor-Pasirmuncang Bogor-Cibedug. 

"Ada tiga trayek yang diliburkan, jadi kalau masih tetap beroperasi di jalan akan dilakukan penindakan," tegas Dadang.

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor menerjunkan 25 personel yang bekerja sama dengan Polisi, TNI, dan Dishub guna melakukan pengawasan di lapangan.

Kompensasi Sopir Angkot

Penghentian operasional ini tentu berdampak pada sopir angkot yang kehilangan penghasilan selama libur Lebaran. 

Namun, Dedi Mulyadi menegaskan pihaknya telah menyiapkan kompensasi berupa bantuan sembako dan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta bagi para sopir. 

“Walaupun tetap berada di rumah ataupun yang ingin mudik dan berwisata bersama keluarganya, kita berikan uang tunai agar mereka tenang dan tercukupi,” kata Dedi.

Baca juga: Mudik Lebaran, Pemudik Sudah Sampai di Gerbang Tol Kalikangkung, Kendaraan Tak Bergerak

Nantinya dengan kebijakan ini, diharapkan memberi dampak positif seperti mengurangi kemacetan di jalur Puncak selama masa libur Lebaran. 

Menjaga keselamatan pemudik dengan mengurangi kepadatan kendaraan dan tingkatkan kenyamanan wisatawan maupun pemudik yang melintasi jalur Puncak. 

Kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mengingat kemacetan di jalur Puncak selama libur panjang selalu menjadi permasalahan tahunan.

Untuk memastikan aturan berjalan dengan baik, Dishub Kabupaten Bogor dan aparat kepolisian akan melakukan pengawasan ketat.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved