Banjir Jakarta
Jakarta Kebanjiran, Pramono Anung Perintahkan Aktifkan Semua Pompa Air dan Operasi Modifikasi Cuaca
Selain untuk membuka pintu air, dia juga meminta seluruh pompa air yang mendorong air ke laut untuk diaktifkan seluruhnya.
Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah melakukan rapat khusus dengan sejumlah wali kota yang wilayahnya terdampak, seperti Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Selain itu, ada juga Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Kepala Dinas Sosial termasuk tim dari BPBD Jakarta.
Hal tersebut dilakukan Pramono dalam menghadapi banjir yang melanda wilayahnya akibat luapan Kali Ciliwung.
“Saya meminta pintu air untuk mulai dibuka supaya beban tidak lebih banyak ke timur, terutama di Ciliwung karena di Ciliwung saat ini masyarakat menghadapi beban yang sangat tinggi pak wali kota setempat juga menyampaikan seperti itu dan memang saya sudah meminta beberapa pintu air dibuka,” ucap Pramono baru-baru ini.
Baca juga: 4.792 Orang Terdampak Banjir di Bojongkulur, Pemkab Bogor Bangun Dapur Umum dan Posko Pengungsian
Selain untuk membuka pintu air, dia juga meminta seluruh pompa air yang mendorong air ke laut untuk diaktifkan seluruhnya.
Diketahui saat ini baru 200 dari 500 pompa yang aktif bekerja.
“Pompa itu total 500 saya minta semua diaktifkan supaya air yang ada bisa dibuang ke laut,” minta dia.
Minta Modifikasi Cuaca
Pramono juga meminta operasi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD Jakarta untuk dilakukan.
Sebab menurut dia, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta saat ini bukan diakibatkan curah hujan Jakarta yang tinggi melainkan air kiriman dari Bogor.
“Saya juga meminta modifikasi cuaca dilakukan didorong untuk ke laut dan tadi sudah dilaporkan oleh BPBD bahwa akan dilakukan segera untuk modifikasi cuaca, karena memang banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman karena curah hujan di Jakarta sendiri cukup rendah,” jelas Pramono.
Baca juga: Banjir di Perumahan Sawangan Asri Depok Surut, Warga Mulai Bersihkan Endapan Lumpur Hitam Pekat
Meski begitu, Pramono menegaskan tidak akan menyalahkan siapa pun. Dia justru mengajak semua pihak duduk bersama mencari solusi terbaik untuk urusan banjir.
“Kami tidak mau menyalahkan siapa pun ini menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta untuk mengatasi itu. Saya akan membuka diri untuk duduk bersama gubernur bupati walikota yang selama ini berdampak dalam waktu dekat karena penyelesaian ini tidak bisa parsial hanya Jakarta bahkan saya mendapatkan laporan yang mendapat dampak besar itu di Bekasi dan saya sudah komunikasi,” ungkap dia.
89 RT masih terendam banjir
Sementara itu BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat banjir yang menerjang wilayah setempat semakin luas pada Rabu (5/3/2025). Hingga pukul 07.00, banjir melanda 89 RT dan menggenangi dua ruas jalan, karena adanya hujan deras yang mengguyur Jakarta dan kawasan hulu di Bogor, Jawa Barat.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, tinggi air yang menerjang permukiman warga bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 310 sentimeter. Penyebab banjir karena luapan Sungai Ciliwung setelah terjadi hujan deras di wilayah Bogor, Jawa Barat.
“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 89 RT dan empat ruas jalan tergenang. Ada 4.258 warga mengungsi,” ujar Isnawa dari keterangannya pada Rabu (5/3/2025) pagi.
Isnawa mengatakan, 4.258 pengungsi itu tersebar di beberapa tempat. Rinciannya di Kelurahan Kampung Melayu berada di SDN Kampung Melayu 01/02 sebanyak 260 jiwa dan Masjid Jami Miftahul Huda dengan 181 jiwa.
Baca juga: DPKP Kota Depok Petakan 15 Titik Banjir, Luapan Air Sungai Jadi Penyebabnya
Kemudian di Kelurahan Bidara Cina, lokasi pengungsian berada di PTRA RT 10/11 dengan 48 jiwa, Masjid Abrol RT 12/11 sebanyak 71 jiwa, SKKT RT 6,13 RW 11 sebanyak 70 jiwa, GPIB Penabur ada 182 jiwa dan GOR terdapat 599 jiwa.
Selanjutnya di Kelurahan Kelurahan Cawang, pengungsian dibangun di Musalah Al Ishlah dengan 53 jiwa, ruko-ruko pinggir jalan ada 130 jiwa dan Universitas Binawan ada 531 jiwa.
Lalu di Kelurahan Pejaten Timur, posko pengungsian di SDN 22 dengan 450 jiwa dan SMPN 46 terdapat 300 jiwa. Kemudian di Kelurahan Cilandak Timur di Musholla Al Makmuriyah dengan 39 jiwa pengungsi dan Pendopo RT 03/03 terdapat 19 orang.
Sedangkan di Kelurahan Lebak Bulus, pengungsian ada di Musalah Al - Mabrur RT 08/08 dengan 100 jiwa. Di Kelurahan Lenteng Agung, posko pengungsian ada di Majelis Ta'lim RW 03 dengan 230 jiwa, Kelurahan Kembangan Selatan ada di Majelis Nurul Muhi RT 02/09 dengan 52 jiwa.
Berikutnya di Kelurahan Kedoya Selatan, posko pengungsian ada di Kantor Kelurahan Kedoya Selatan dengan 31 jiwa, Kelurahan Kedaung Kali Angke posko pengungsian di Masjid Jami Alfudholah dengan 37 jiwa.
Baca juga: Kawasan Pejaten Timur Masih Kebanjiran Hingga Selasa Siang, Warga: Hari Ini Lebih Parah
Terakhir, lokasi pengungsian di Kel Pengadegan ada enam lokasi yaitu Rusunawa Pengadegan dengan 200 jiwa, GOR Pengadegan 500 jiwa, Kantor Kecamatan Pancoran ada 80 jiwa, Yayasan Lia ada 50 jiwa, Town House Pengadegan ada 15 jiwa dan SD 03 Pengadegan dengan 30 jiwa.
Isnawa mengatakan, petugas telah memberikan bantuan berupa ribuan paket nasi, paket kidsware, dus air mineral, lembar selimut dan paket family kit. Di sisi lain, petugas masih menginventarisir kebutuhan dari penyintas banjir yang berada di pengungsian ataupun bertahan di rumah.
Menurutnya, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. Petugas juga mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.
“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” imbuhnya.
Iswana menjelaskan, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3/2025) malam menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 20:20 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 20:40 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 21:30 WIB.
Kemudian Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 21:40 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 00:00 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 00:30 WIB. Lalu Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 23: 00 WIB dan Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 19:00 WIB, serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta.
BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
“Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya.
Berikut lokasi terdampak banjir di Jakarta :
*Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:*
*- Kel. Duri Kosambi*
* Jumlah: 1 RT
* Ketinggian: 60 cm
* Penyebab: Luapan Kali Angke
*- Kel. Kedaung Kali Angke*
* Jumlah: 4 RT
* Ketinggian: 30 cm
* Penyebab: Luapan Kali Angke
*- Kel. Rawa Buaya*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 150 cm
* Penyebab: Curah Hujan Tinggi
*- Kel. Kebon Jeruk*
* Jumlah: 3 RT
* Ketinggian: 60 s.d 100 cm
* Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Kedoya Selatan*
* Jumlah: 4 RT
* Ketinggian: 90 cm
* Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Kembangan Selatan*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 60 cm
* Penyebab: Luapan Kali Angke
*- Kel. Kembangan Utara*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 60 s.d 80 cm
* Penyebab: Luapan Kali Angke
*Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:*
*- Kel. Petamburan*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 40 cm
* Penyebab: Luapan PHB
*Jakarta Selatan terdapat 27 RT yang terdiri dari:*
*- Kel. Lenteng Agung*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 30 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Cipulir*
* Jumlah: 1 RT
* Ketinggian: 70 cm
* Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Pondok Pinang*
* Jumlah: 3 RT
* Ketinggian: 100 cm
* Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Pengadegan*
* Jumlah: 1 RT
* Ketinggian: 310 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Rawajati*
* Jumlah: 7 RT
* Ketinggian: 90 s.d 250 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Pejaten Timur*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 30 s.d 120 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Bintaro*
* Jumlah: 6 RT
* Ketinggian: 100 cm
* Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Pesanggrahan*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 60 cm
* Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
*- Kel. Kebon Baru*
* Jumlah: 3 RT
* Ketinggian: 60 s.d 200 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*Jakarta Timur terdapat 42 RT yang terdiri dari:*
*- Kel. Bidara Cina*
* Jumlah: 3 RT
* Ketinggian: 180 s.d 220 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Kampung Melayu*
* Jumlah: 30 RT
* Ketinggian: 40 s.d 250 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Cawang*
* Jumlah: 7 RT
* Ketinggian: 90 s.d 220 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*- Kel. Cililitan*
* Jumlah: 2 RT
* Ketinggian: 190 s.d 200 cm
* Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
*Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:*
1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
Ketinggian : 40 cm
2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan
Ketinggian : 70 cm
*Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:*
1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT
2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT
3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT
5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT
6. Kel. Gedong: 3 RT
7. Kel. Balekambang: 3 RT
8. Kel. Bali Mester: 3 RT
9. Kel. Pondok Pinang: 2 RT
10. Kel. Kampung Melayu: 8 RT
11. Kel. Pejaten Timur: 4 RT
12. Kel. Manggarai: 5 RT
*Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:*
1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat
2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat
3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat (faf/m27)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.