Pilkada Jakarta

Ketua DPP PKS Sebut KIM Tak Optimal Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Tim Pemenangan RIDO: Tidak Benar

Menurut Mardani, hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat pasangan RK-Suswono belum unggul pada putaran pertama Pilkada Jakarta 2024.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: murtopo
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Sekretaris Tim Kemenangan Pasangan RIDO, Basri Baco di DPD Golkar Jakarta, Cikini Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024) malam. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui bahwa partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus belum optimal untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Mardani, hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat pasangan RK-Suswono belum unggul pada putaran pertama Pilkada Jakarta 2024.

“Kalau kami sederhana, kita itu punya partai yang demikian banyak dan demikian bagus. Kami percaya 15 partai yang dukung itu bagus-bagus semua, Tapi kemarin nampaknya belum optimal,” ujar Mardani kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (28/11/2024).

Menanggapi pernyataan tersebut sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jakarta Basri Baco, membantah soal pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Baca juga: Menolak Kalah versi Hitung Cepat, Kubu RIDO Tegaskan Hanya Pengumuman KPU yang Resmi

Kata Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) itu, semua parpol di KIM Plus telah bekerja keras. 

Kemudian termasuk relawan hingga organisasi masyarakat (Ormas) terkait.

“Yang pertama bahwa tidak benar kalau PKS tidak maksimal, yang pasti 16 Partai ini tiap hari pulang pagi di posko ini, dan semuanya bekerja maksimal, termasuk relawan dan ormas, tidak ada yang tidak bekerja maksimal,” kata Baco di DPD Golkar Jakarta, Cikini Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024) malam. 

Baca juga: Jika Pramono-Rano Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta, RIDO Bakal Gugat ke MK

Diketahui, Ridwan Kamil-Suswono didukung 16 partai yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Kemudian Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Prima, Partai Buruh, PKN, dan PBB. (m32)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved