Pilkada Depok

Mendekati Pencoblosan Pilkada Depok, Supian-Chandra Unggul atas Imam-Ririn Versi Survei Indikator

Survei yang dilakukan dalam rentan waktu 4-9 November 2024 tersebut, menunjukkan Pasangan Calon (Paslon) Supian -Chandrah unggul dari Imam-Ririn.

|
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/dok. KPU Kota Depok
Suasana debat tahap pertama Pilkada 2024 Kota Depok, Minggu (3/11/2024) malam 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Survei yang dilakukan dalam rentang waktu 4-9 November 2024 tersebut, menunjukkan Pasangan Calon (Paslon) Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dari Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq.

Jika Pilkada dilaksanakan sekarang, Supian-Chandra unggul tipis suara 49,5 persen dibandingkan Imam-Ririn 46,6 persen.

“Pasangan Supian-Chandra 49,9 persen sedikit unggul dari pasangan Imam-Ririn 46,6 persen,” kata Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil, Kamis (14/11/2024).

“Sisanya merupakan masa mengambang sekitar 3,9 persen,” sambungnya.

Baca juga: Survei Terbaru LS Vinus: Supian Suri-Chandra Rahmansyah Kembali Unggul 49,38 Persen

Menurut Adam, keunggulan Supian-Chandra atas Imam-Ririn tidak berbeda signifikan. 

“Selisih dukungan masih dalam tentang margin of error survei plus minus 5 persen,” ungkapnya.

Adam menjelaskan, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sampel sebanyak 400 orang.

Baca juga: Survei Terbaru, Elektabilitas Supian Suri-Chandra Rahmansyah Kembali Ungguli Imam Budi-Ririn Farabi

“Dengan asumsi metode sampel random sampling ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujarnya.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. 

“Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh surveyor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” pungkasnya. (m38)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved