Berita Universitas Indonesia

Refleksi 100 Tahun Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia, IcLave UI Deklarasi 8 Ashta Dharma

Pengembangan Keterampilan Praktis dan Kritis: Firma hukum, praktisi, dan pejabat publik sering menekankan pentingnya keterampilan

TribunnewsDepok.com/M. Rifqi Ibnumasy
Kegiatan 6th International Conference of Law and Governance in Global Context (icLave) di Kampus UI Depok 

Hasil riset ini dapat menyoroti area di mana hukum masih perlu diperbaiki atau diubah untuk mendorong perubahan legislatif yang lebih baik.

Baca juga: Pemanggilan Budi Arie Sebagai Saksi Terkait Kasus Judol di Komdigi Masih Menunggu Hasil Penyelidikan

Adaptasi terhadap Megatrends dan Perubahan Cepat: Pendidikan hukum berperan penting sebagai tulang punggung keadilan, pemerintahan, dan transformasi sosial. 

Namun, dengan perkembangan pesat teknologi, norma sosial yang terus berkembang, dan lanskap peraturan yang berubah, sistem pendidikan hukum harus mampu untuk terus beradaptasi. 

Kurikulum hukum perlu menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan masa depan agar relevan dalam menghadapi dinamika global.

Baca juga: Gagal Diselamatkan, Dua Remaja Tewas Tenggelam Saat Berenang di Kubangan Air Ranca Balok

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kasus (Case Approach): Agar mahasiswa dapat memahami dinamika praktik hukum, metode pembelajaran berbasis kasus sangat penting. 

Oleh karena itu, institusi pengadilan dan penegak hukum perlu memberikan kemudahan akses ke sumber-sumber penelitian berbasis kasus, seperti putusan pengadilan, agar mahasiswa dapat menganalisis dan memahami kasus nyata.

Memperluas Sumber Rujukan melalui Studi Komparatif: Pendidikan hukum perlu lebih terbuka dalam memperluas referensi dan tidak terpaku pada satu patron tertentu. 

Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Judi Online di Depok, 5 Pelaku Bertindak Sebagai Admin dan Promotor Diamankan

Studi komparasi dengan sistem hukum di negara lain dapat membantu mahasiswa memahami perbedaan perspektif dan prinsip hukum global, serta memperkaya wawasan tentang berbagai pendekatan hukum yang relevan.

Pengembangan Keterampilan Praktis dan Kritis: Firma hukum, praktisi, dan pejabat publik sering menekankan pentingnya keterampilan seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi efektif. 

Pendidikan hukum harus menyediakan kesempatan belajar yang berbasis pengalaman, seperti magang, klinik hukum, dan simulasi sidang (moot court), untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan.

Melalui, 8 Ashta Dharma Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia tersebut, Yetti berharap kualitas hukum di Indonesia semakin membaik. (m38)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved