Prestasi UI
Guru Besar UI Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Raih Kehormatan Tertinggi dari RANZCOG, Pionir Dibidangnya
Tingkatkan Kesehatan Reproduksi Perempuan Indonesia dan Asean, Guru Besar UI Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Raih Kehormatan Tertinggi dari RANZCOG.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM mencatatkan prestasi.
Ketua Senat Akademik UI itu secara resmi menerima penghargaan gelar kehormatan tertinggi dari Royal
Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG), Minggu (13/10/2024).
Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden RANZCOG Dr. Gillian Gibson di Wellington, New Zealand.
Sebelumnya, melalui surat resmi yang diterima oleh Prof. Budi Wiweko atau yang kerap disapa Prof. Iko pada 25 Juli 2024, Presiden RANZCOG Dr. Gillian Gibson menyampaikan ucapan selamat atas kontribusi
luar biasa Prof. Iko terhadap kesehatan Perempuan, khususnya di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Bangun Ekosistem Inovasi di Kampus, UI Incubate 2024 Bekali Startup Muda Keterampilan Bisnis
RANZCOG merupakan sebuah kolegium terkemuka di dunia yang terdiri dari dokter ahli obstetri dan ginekologi di tingkat Australia dan Selandia Baru yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan perempuan melalui pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi.
Dalam presentasinya, Prof. Iko menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga pengakuan atas kerja keras seluruh tim dan komunitas medis yang telah berdedikasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk memajukan inovasi di bidang kesehatan,
terutama dalam hal pemberdayaan perempuan melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan akses
yang lebih luas.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh rekan sejawat, para peneliti, serta semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya kesehatan reproduksi. Ini
adalah bukti bahwa sivitas UI memiliki tanggung jawab yang besar dalam menangani isu-isu kesehatan
tingkat global,” ujar Prof. Iko.
Baca juga: Dihadiri Wapres Ma’ruf Amin dan Jusuf Kalla, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor SKSG UI
Sebagai pionir di bidangnya, Prof. Iko turut mendirikan beberapa organisasi medis besar di Indonesia,
yang berfokus pada inovasi dan penelitian kesehatan reproduksi.
Di antaranya adalah Inovasi Indonesia untuk Teknologi Kesehatan, Pusat Penelitian dan Penulisan Teknologi Medis, Unit Dukungan Penelitian Klinis, serta Fasilitas Inti Bioinformatika di FKUI.
Selain itu, Prof. Iko juga telah membuat berbagai inovasi penting di bidang Genomik dan Kedokteran
Presisi.
Salah satu inovasi utamanya adalah pengembangan Nomogram Anti Mullerian Hormone (AMH) yang digunakan sebagai peramal usia biologis Perempuan.
Baca juga: Formula Stem Cell Xeno-Free Dosen UI Raik Hak Paten di Inggris, Memungkinkan Produksi Beragam Sel
Hingga saat ini, Prof. Iko telah menghasilkan lebih dari 140 publikasi di Scopus dan 62 publikasi di
PubMed.
Ia memiliki H-index 15 dan telah memenangkan berbagai penghargaan penelitian, termasuk Peneliti Terbaik FKUI selama beberapa tahun berturut-turut dan Best Paper Award di Asia Pacific
Initiative on Reproduction. Inovasinya meliputi pengembangan teknologi reproduksi seperti SMART IVF dan Indonesia Kalkulator Oosit (IKO).
Tonggak Bersejarah, UI Raih Peringkat 189 Universitas Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026 |
![]() |
---|
Mahasiswa FT UI Goyang Dunia, Kalahkan 1.300 Mahasiswa dari 30 Negara untuk Juara Desain Arsitektur |
![]() |
---|
Berbicara di Tingkat Dunia, 4 Program Doktor Ilmu Sains UI Jalani Visitasi Akredetasi Internasional |
![]() |
---|
Dosen UI Dr. Raden Suhartono Anggota Dewan Organisasi Dokter Bedah Vaskular dan Endovaskular Dunia |
![]() |
---|
Mahasiswa FTUI Guncang Malaysia, Raih Penghargaan Best Oral Presenter di DASAT 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.