Pengmas UI
Hilangkan Bakteri dan Bau, Pengmas FMIPA UI Kenalkan Produk RAMAMBU untuk Peternakan di Pandeglang
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah ketidaknyamanan dan penyakit yang bersumber dari sektor peternakan
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FMIPA UI memperkenalkan produk RAMAMBU untuk para peternak di Desa Banyubiru, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pembuatan produk RAMAMBU berbahan dasar pengolahan limbah cangkang udang menjadi bentuk produktif.
RAMAMBU merupakan produk berbahan dasar kitosan yang berfungsi sebagai anti bau dan anti bakteri yang dapat mencegah berbagai penyakit akibat bakteri pada peternakan.
Bahan dasar kitosan pada produk ini dapat diperoleh dari proses pengolahan limbah crustacea melalui beberapa tahap, mulai dari pembersihan, demineralisasi, netralisasi, deasetilasi, hingga pengeringan.
Baca juga: Berhasil Diselamatkan, Bayi Korban TPPO di Depok Diserahkan ke Panti Asuhan Milik Pemprov Jabar
Dalam aksinya, Tim Pengmas FMIPA UI bekerjasama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Universitas Mathla’ul Anwar.
Pengmas ini merupakan bagian dari rangkaian Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat tahun 2024 serta didukung oleh Yayasan Pandu Cendekia (YPC).
Program pengabdian masyarakat RAMAMBU melibatkan kontribusi anggota tim dari UI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Mathla’ul Anwar.
Tim Pengmas terdiri dari 9 anggota tim yang diketuai oleh Retno Lestari mencakup 6 tenaga dosen dan 3 tenaga mahasiswa.
Baca juga: Pengmas FIK UI Berikan Pelatihan dan Edukasi Empat Masalah Kesehatan yang Biasa Diidap Lansia
Tenaga dosen yang terlibat meliputi Ratna Yuniati, Erwin Nurdin, Pipit Marianingsih, Tuti Nuraini, M Biomed, dan Eko Supriatno.
Pengmas FMIPA UI di Desa Banyubiru sukses terselenggara pada Jumat (26/7/2024) lalu dengan berbagai kegiatan dan acara.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan seputar manfaat kitosan hingga pentingnya pengelolaan kesehatan dalam peternakan kepada masyarakat Desa Banyubiru.
Ketua Pelaksana, Retno Lestari menjelaskan kepada masyarakat setempat terkait bahaya yang ditimbulkan oleh mikroba pada peternakan.
“Bau tidak sedap yang terdapat pada peternakan dapat menjadi indikator keberadaan mikroba yang berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit tidak hanya pada hewan, namun juga pada manusia,” kata Retno dalam keterangannya, dikutip Jumat (6/9/2024).
Kegiatan kedua dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan kitosan dengan diseminasi produk IPTEK.
Pipit Marianingsih, selaku dosen anggota pelaksana turut memimpin proses pengolahan cangkang udang menjadi kitosan menggunakan teknologi inovasi pembuatan kitosan yang tersusun atas kompartemen boiler, tanur proses, kompor, selang silikon, dan penampung uap beracun.
| Berhasil Diselamatkan, Bayi Korban TPPO di Depok Diserahkan ke Panti Asuhan Milik Pemprov Jabar |
|
|---|
| Kembangkan Kopi Tuang di Festival Golo Koe 2024, UI dan Bank NTT Dapat Apresiasi dari Menparekraf |
|
|---|
| In Memoriam Faisal H Basri, Mengabdi Sebagai Dosen FEB UI, Dedikasikan Diri Demi Kemajuan Bangsa |
|
|---|
| Cegah Abrasi, Tim Pengmas UI Kembangkan Ekowisata Penyu di Pantai Mapak Indah Lombok Barat |
|
|---|
| Cegah Gizi Buruk, Tim Pengmas FMIPA UI Edukasi Ibu-ibu di Sukarame Pandeglang Buat Olahan Makanan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Tim-Pengmas-FMIPA-UI-membuat-produk-RAMAMBU.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.