Kriminalitas

Dua Balita Dianiaya Orangtua Asuh Lantaran Orangtua Kandung Tak Kunjung Kirim Uang untuk Biaya Hidup

Persitiwa penganiayaan anak tersebut menimpa MFW (1,5) dan kakaknya RC (6), mereka dianiaya oleh orangtua asuhnya AAT (32) dan TAS (21). 

Editor: murtopo
Istimewa
Ilustrasi -- Nasib malang menimpa dua balita di Cilincing, Jakarta Utara, dianiaya oleh orangtua asuh lantaran orangtua kandung mereka tak kunjung mengirim uang untuk biaya hidup mereka. 

Oleh sebab itu, Hady membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara yang lebih besar dan alatnya lengkap untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Setelah itu, polisi langsung melakukan penyelidikan kasus tersebut dan kembali mendapatkan informasi bahwa kakak korban, yakni R, juga dianiaya.

Baca juga: Meski Sedang Hamil, Pemilik Daycare Wensen School Meita Irianty Tetap Ditahan

"Kakak si korban sama dianiaya juga. Kondisinya juga kurang lebih sama parahnya. Jadi, kami rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, saat ini lagi pemeriksaan," ucap Hady.

Sementara itu, terduga pelaku sudah berada di Polres Metro Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Belum Sadarkan diri

MFW (1 tahun 8 bulan), balita yang menjadi korban kekerasan oleh orangtua asuh di Cilincing, Jakarta Utara, masih menggunakan alat bantu pernapasan usai menjalani operasi akibat perdarahan otak.

Saat ini, MFW masih dirawat secara intensif di intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Jadi, kalau kondisi di ICU ini sekarang kondisinya membaik, tetapi memang belum sadar," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Brigjen Pol Hariyanto kepada wartawan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Mengaku Khilaf, Pemilik Daycare yang Aniaya Balita di Cimanggis Depok Akan Diperiksa Kejiwaanya

"Jadi, memang ada bantuan napas, tapi karena kondisi yang ada, masih ada obat-obatan untuk menenangkan," terangnya.

Berdasarkan hasil CT scan, kata Hariyanto, MFW mengalami cedera berat di kepala akibat kekerasan yang dialaminya.

Selain itu, Hariyanto mengungkapkan, terdapat perdarahan pada selaput otak korban.

Kemudian, terjadi pembengkakan pada otak dan luka memar di kepala, dada, punggung, serta perut.
Oleh karenanya, MFW masih memerlukan perawatan intensif di bawah penanganan sejumlah dokter spesialis.

"Bayi tersebut saat ini masih kita rawat secara intensif di ICU anak-anak. Dirawat oleh dokter spesialis anak sub-ICU," kata Hariyanto.

"Kemudian dirawat juga oleh dokter bedah saraf, dan dokter gizi," imbuh dia.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved