Pilkada Depok

Survei Pilkada Kota Depok 2024, Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Ungguli Supian Suri-Intan Fauzi

Sejauh ini Pilkada Kota Depok diwarnai dengan persaingan antara Wakil Walikota petahana, Imam Budi Hartono, dan eks Sekda Kota Depok Supian Suri.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
istimewa
Elektabilitas para bakal calon Walikota-Wakil Walikota Depok menurut survei Lembaga Studi Visi Nusantara pada 25-28 Juli 2024. 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Menjelang pendaftaran peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 Agustus 2024, peta politik di Kota Depok makin terlihat jelas.

Sejauh ini Pilkada Kota Depok diwarnai dengan persaingan antara Wakil Walikota petahana, Imam Budi Hartono, dan eks Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri (SS).

Imam Budi Hartono (IBH) bersama Ririn Farabi Arafiq kini sudah mendapat surat rekomendasi dari PKS dan Partai Golkar.

Sementara Supian Suri selama ini digadang-gadang akan menggadeng anggota DPR dari PAN Intan Fauzi.

Lalu seperti apa elektabilitas para bakal Calon Walikota Depok ini.

Baca juga: Intan Fauzi Bersaing dengan Ririn Farabi Untuk Posisi Cawalkot di Pilkada Depok 2024

Berdasarkan survei Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) pada 25-28 Juli 2024, elektabilitas Imam Budi Hartono masih unggul atas Supian Suri.

Imam Budi Hartono, memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 32,05 persen.

Elektabilitas Ketua DPD PKS Kota Depok ini ditempel ketat oleh Supian Suri  sebesar 30,11 persen.

Sementara untuk Calon Wakil Walikota Depok, politisi Partai Golkar Ririn Farabi Arafiq berada di posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 31,14 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Intan Fauzi, dengan elektabilitas 20,57 persen.

Baca juga: Pilkada Depok 2024, Elektabilitas Supian Suri Tempel Ketat Imam Budi Hartono

Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, mengatakan selama ini beredar informasi soal dominasi IBH di Pilkada Depok 2024.

Hal ini memunculkan rumor IBH akan melawan kotak kosong.

Namun survei LS Vinus hari ini membuktikan ada potensi besar yang mampu melawan IBH di Pilkada 2024 yaitu SS.

"Dalam konteks politik, semua kemungkinan masih terjadi. SS menjadi penantang kuat IBH," kata Yusfitriadi dalam konferensi pers di Kedai Roti Bakar Eddy, Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (31/7/2024).

Dia menjelaskan hasil survei, baik dengan simulasi 11 calon, empat calon maupun dua calon, menunjukkan selisih elektabilitas antara IBH dan SS berada di kisaran 2-3 persen.

Baca juga: Duetkan Birokrat dengan Pengusaha GMIE Sandingkan Bos Baba Rafi dengan Supian Suri di Pilkada Depok

"Dengan posisi ini maka potensi nyalipnya sangat besar karena Margin Error-nya 4 persen. IBH bisa naik 3 persen atau turun 3 persen. Begitupun dengan SS," jelas Yusfitriadi.

Kalau IBH turun 3 persen dan SS naik 3 persen, maka peluang SS menyalip IBH sangat besar.

Begitu pun sebaliknya, kalau IBH naik 3 persen dan SS turun 3 persen, maka IBH berpeluang jauh meninggalkan SS di belakang.

"Hasil survei ini menunjukkan adanya aspirasi masyarakat yang ingin melawan dominasi IBH," papar Yusfitriadi.

Pria yang biasa disapa Kang Yus ini juga melihat adanya peluang IBH melawan kotak kosong di Pilkada 2024.

"Peluang melawan kotak kosong masih 50:50," tuturnya.

Baca juga: Duetkan Birokrat dengan Pengusaha GMIE Sandingkan Bos Baba Rafi dengan Supian Suri di Pilkada Depok

Dia mengungkapkan saat ini pasangan yang sudah jelas mendapat surat rekomendasi baru IBH dan Ririn.

Sementara SS sampai hari ini belum mendapat rekomendasi satu partai pun.

"Rekomendasi untuk IBH-Ririn baru dari satu partai yaitu PKS. Bisa jadi semua rekomendasi partai nanti turun ke IBH.
Jika SS tidak dapat rekomendasi partai maka IBH bisa melawan kotak kosong," beber Yusfitriadi.

Dia menjelaskan top mind Calon Walikota Depok saat ini memang cuma IBH dan SS. Sedangkan Calon Wakil Walikota Ririn Farabi dan Intan Fauzi.

"Dari simulasi 30 pasangan calon, ternyata yang paling dikehendaki publik Depok adalah pasangan Imam-Ririn sebesar 24,89 persen, diikuti SS-Intan Fauzi 22,16 persen," imbuhnya.

Tetapi masyarakat masih bingung memilih dua pasangan ini. Hal ini dibuktikan masih banyak responden yang belum menentukan pilihan.

"77,33 persen memilih calon lainnya dan 18,41 persen menjawab tidak tahu," ucap Yusfitriadi.

Survei ini dilakukan pada 25-28 Juli 2024 dengan responden 800 orang.

"Margin error survei ini sekitar 4 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen," tandas Yusfitriadi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved