Metropolitan

Kisah Nyata Perjalanan Hidup Guru di Cimahi Dimas Yonathan, Uang Jajan Seribu dan Magang Jurnalis

Inilah Kisah Nyata Perjalanan Hidup Guru di Cimahi Dimas Yonathan yang Berakhir Tragis, Uang Jajan Seribu dan Magang Jurnalis

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Kisah Nyata Perjalanan Hidup Guru di Cimahi Dimas Yonathan, Uang Jajan Seribu dan Magang Jurnalis 

Nilai NEM nya terbesar ke dua di sekolah.

2. Jadi Diri Sendiri dan Magang di Pikiran Rakyat

Masa SMA merupakan masa yang paling indah sepanjang hidup bagi Dimas Yonathan.

Dimas sekolah di SMA negeri yang tergolong favorit pada tahun 2018. Dia masuk jurusan IPA.

Nah, sekolah itu mempunyai fasilitas yang nyaman bagi Dimas. Salah satunya adalah meja bersih dan kamar mandi yang bersih.

Dan hal yang paling disyukurinya adalah mempunyai teman-teman yang baik...maksudnya tidak terlalu nakal.

Minim bully. Dimas pun tak harus pura-pura merokok, pura-pura menjadi orang kaya dan tak harus jadi orang lain agar dapat diterima di tongkrongan.

Baca juga: Kisah Nyata yang Inspiratif di Novel Kamu Terlalu Banyak Bercanda By Marchella

Dan di sini lah semua masalah hidup Dimas dimulai. Saking terlenanya aku dengan masa pertemanan SMA, aku jadi tidak fokus belajar. Dimas pun langganan berada di ranking tiga terbawah.

Masalah percintaan di SMA juga “cukup baik”. Saking “baik”nya juga bikin Dimas jadi gatau diri.

Perselingkuhan pertama dia jalankan.

"Gila, gatau malu banget kan muka kaya begini selingkuh? I know, im wrong. And that’s the worst feeling that I ever fell"

"Tapi ya ngga sekali doang dilakuin. Emang udah gila aja, gatau malu. Maafin aku buat semua orang yang pernah aku sakitin hatinya." ungkap Dimas.

Tiba lah di akhir masa SMA, di saat orang-orang udah pada tahu mau kuliah jurusan apa, Dimas masih sibuk pacaran.

Dia tak tahu mau melanjutkan kuliah di mana. Dan akhirnya Dimas memutuskan mengambil jurusan keguruan, dan jurusan pilihan pertama itu seni musik (karna emang suka musik).

Lalu, pilihan kedua itu Bahasa Indonesia (karna dikira gampang) dengan anggapan lulus nanti langsung daftar CPNS guru.

"Dan itulah penyesalannya. Andia andai aja bisa ngulang waktu, aku bakal lebih bener-bener belajarnya biar bisa masuk kuliah jurusan yang lebih baik," seloroh Dimas.

Baca juga: Kisah Nyata, Awalnya Bekerja sebagai Manajer, Kini Perempuan asal Makassar Jadi Pelari Lintas Alam

Ternyata Dimas diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada tahun 2018.

Dia diterima di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra jurusan Bahasa Indonesia.

Dimas mengalami banyak perkembangan saat menjadi mahasiswa.

Sebab, dia banyak bertemu dengan temen-temen yang pemikirannya yang terbuka.

Hal itu membuatnya senang. Bisa 24 jam bersama teman.

Tiap hari selalu ada teman, tidak pernah ngerasa kesepian. Malah orang tua yang ngerasa kesepian, karena jarang pulang. 

Di kuliah juga Dimas mencoba banyak hal baru.

Aktivitas kemahasiswaan, demo, numpang di kontrakan orang, ke villa dengan teman sekelas, semua kelakuan random sama anak-anak kontrakan.

Mereka juga menerima Dimas apa adanya tanpa harus menjadi orang lain.

Itu membuat Dimas sangat terikat dengan mereka. Membuat Dimas takbisa sendiri,  tak bisa kesepian.

Sifat yang membuat Dimas menjadi keadaan yang seperti sekarang ini.

Hal yang membuat terkesan saat menjadi mahasiswa adalah mengikuti program magang di media harian Pikiran Rakyat.

Saat itu dia mampu memproduksi 6 tulisan feature dan 2 straightnews selama kegiatan magang berlangsung.

Capaian itu membuat Dimas memiliki keterampilan menulis dan menyemat gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2022.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved