Metropolitan
Kisah Nyata Perjalanan Hidup Guru di Cimahi Dimas Yonathan, Uang Jajan Seribu dan Magang Jurnalis
Inilah Kisah Nyata Perjalanan Hidup Guru di Cimahi Dimas Yonathan yang Berakhir Tragis, Uang Jajan Seribu dan Magang Jurnalis
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Guru Bahasa Indonesia SMK Sangkuriang 1, Cimahi, Jawa Barat, Dimas Yonathan Tarigan ditemukan tewas gantung diri di Flyover Cimindi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024).
Jenazahnya ditemukan dengan mata dan mulut terlakban.
Kemudian juga mengenakan jaket dan celana hitam.
Di sisi jenazahnya ditemukan potongan karton.
Di karton tersebut tertulis "antarkan saya ke RS Immanuel, Orangtua saya kerja di sana. A.n bpk Sabarkin Tarigan dan Ibu Ema Nurhasni."
Baca juga: Kisah Nyata Gadis Penjaga Toko Dikawin Paksa dengan Pria Kaya Demi Uang yang Berakhir Tragis
Peristiwa ini ramai dibincangkan di media sosial. Berbagai macam dugaan muncul atas tewasnya Guru Yonathan secara tragis.
Dibalik itu semua ada hikmah yang dapat dipetik dari perjalanan hidup Yonathan.
Seorang anak dokter yang hidup sederhana dan berjuang untuk mengalahkan keadaan.
1. Saat SD Dikasih Uang Jajan Rp 1.000
Dimas Yonathan membagikan kisah hidupnya di media sosial Instagram.
Kisah hidup Dimas yang lahir tahun 2000 sangat berwarna. Ada rasa sedih dan gembira yang dituangkannya dalam tulisan.
Dimas sekolah TK dan SD yang sama. Dia sekolah di sekolah Katolik. Lokasinya di Taman Kopo Indah, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jarak dari rumah ke sekolahnya sekitar 5 KM.
Dimas bersekolah di sekolah Katolik, karena dia beragama Kristen Katolik.
Baca juga: Kisah Nyata di Jember Jatim, Fakta Bapak Ajak Putrinya yang ODGJ Keliling Naik Sepeda Jajakan Diri
Dimas terlahir dari seorang ayah yang berasal dari Karo, Sumatera Utara.
Ayahnya bernama Sabarkin Tarigan dan ibunya Erna Nurhasni. Ayahnya berprofesi sebagai dokter.
Meskidemikian Dimas kecil selalu menerima apa adanya.
Dimas bersekolah di SD tahun 2006.
Setiap sekolah Dimas diberi yang jajan Rp 1.000 oleh orangtuanya. Tapi, Dimas diberikan bekal dari rumah.
Bekal makanan yang higienis.
Bekal makanan itu dibuatkan oleh ibunya. Pada subuh sang ibu memasak untuk sarapan dan bekal untuk Dimas serta adiknya.
Namun, hal itu tak membuat Dimas protes lantaran dia berada di lingkungan sekolah yang mayoritas adalah anak-anak orang kaya.
Dimas memahami maksud dan tujuan orangtuanya memberi jajan seribu dan bekal.
Maksud dan tujuannya adalah agar Dimas tak jajan sembarangan dan mengomsumsi makanan yang sehat.
Terbersit dalam benak Dimas bahwa alangkah enaknya dapat jajanan di kantin dengan harga makanannya yang mahal.
Lalu, dapat antaran katering pada jam istirahat dan dijemput oleh mobil jemputan
Pikiran itu muncul lantaran Dimas mendapatkan bully dari teman-teman sekolahnya.
Tapi semua itu dihilangkannya. Demi menghargai upaya ibunya yang memasak setiap subuh, karena bekerja pagi.
Baca juga: Kisah Nyata, Jelekkan Jokowi Saat Kutbah Idul Fitri di Bantul, Jemaah Ramai-ramai Tinggalkan Khatib
Memahami upaya ayahnya yang menjemputnya dengan motor dan berbonceng empat (Ayah, Ibu, Dimas dan Adiknya).
Tak hanya itu, Dimas juga rajin belajar, sehingga dia selalu mendapatkan ranking.
Memasuki masa remaja, Dimas bersekolah di SMP negeri pada tahun 2012.
Jarak sekolah dari rumahnya sekitar 12 KM.
Saat SMP, Dimas berupaya menghilangkan egonya. Dia tak mengedepankan amarah.
Jadi saat diejek dan dibully, Dimas hanya tersenyum dan tertawa walaupun bully itu lebih parah dari yang diterimanya sejak SD.
Upayanya itu dilakukannya agar bisa diterima di lingkungannya. Berbaur dengan tongkrongan temannya.
Dimas pernah dikerjaian oleh teman-teman tongkrongannya. Ia diberikan air minum yang dibilangnya Nutrisari.
Ternyata setelah diminum air itu. maaf...air itu adalah air kencing. Dimas tak marah dan menerimanya demi diterima sama teman-temannya.
Di masa SMP itulah Dimas mengetahui bahwa teman-temannya itu mencari identitas diri dengan salah.
Mereka geng-gengan, mabuk, seks pranikah dan merokok. Dimas saat itu berusaha mengindari tren negatif di kalangan remaja, namun soal rokok dia sempat mencobanya.
Baca juga: Kisah Nyata di Bogor dan Bukti Amalan di Dunia, Baik Sama Tetangga Jenazah Tukang Besi Wangi Melati
Tapi, Dimas merokok hanya saat nongkrong bersama teman-temannya. Tidak di rumah dan dikesempatan hyang lain.
Lagi-lagi demi diterima di tongkrongan. Beruntung juga Dimas jago bermain gitar.
Soal seks pranikah, Dimas takut melakukannya walaupun dia pacaran dua kali dan suka nonton film porno.
Keyakinan dan rasa hormat kepada orangtuanya itulah yang menjadi benteng Dimas terjerumus dalam pergaulan remaja yang negatif.
Dimas juga sadar orangtuanya baru memperbolehkannya mengendarai motor dari rumah ke sekolah pada kelas 9 atau kelas 3 SMP.
Dimas juga sadar dengan semua yang dipunyai orangtuanya, maka ia tetap rajin belajar, sehingga selalu ranking satu. Dan prestasi terbesarnya adalah memiliki nilai NEM yang tinggi.
Nilai NEM nya terbesar ke dua di sekolah.
2. Jadi Diri Sendiri dan Magang di Pikiran Rakyat
Masa SMA merupakan masa yang paling indah sepanjang hidup bagi Dimas Yonathan.
Dimas sekolah di SMA negeri yang tergolong favorit pada tahun 2018. Dia masuk jurusan IPA.
Nah, sekolah itu mempunyai fasilitas yang nyaman bagi Dimas. Salah satunya adalah meja bersih dan kamar mandi yang bersih.
Dan hal yang paling disyukurinya adalah mempunyai teman-teman yang baik...maksudnya tidak terlalu nakal.
Minim bully. Dimas pun tak harus pura-pura merokok, pura-pura menjadi orang kaya dan tak harus jadi orang lain agar dapat diterima di tongkrongan.
Baca juga: Kisah Nyata yang Inspiratif di Novel Kamu Terlalu Banyak Bercanda By Marchella
Dan di sini lah semua masalah hidup Dimas dimulai. Saking terlenanya aku dengan masa pertemanan SMA, aku jadi tidak fokus belajar. Dimas pun langganan berada di ranking tiga terbawah.
Masalah percintaan di SMA juga “cukup baik”. Saking “baik”nya juga bikin Dimas jadi gatau diri.
Perselingkuhan pertama dia jalankan.
"Gila, gatau malu banget kan muka kaya begini selingkuh? I know, im wrong. And that’s the worst feeling that I ever fell"
"Tapi ya ngga sekali doang dilakuin. Emang udah gila aja, gatau malu. Maafin aku buat semua orang yang pernah aku sakitin hatinya." ungkap Dimas.
Tiba lah di akhir masa SMA, di saat orang-orang udah pada tahu mau kuliah jurusan apa, Dimas masih sibuk pacaran.
Dia tak tahu mau melanjutkan kuliah di mana. Dan akhirnya Dimas memutuskan mengambil jurusan keguruan, dan jurusan pilihan pertama itu seni musik (karna emang suka musik).
Lalu, pilihan kedua itu Bahasa Indonesia (karna dikira gampang) dengan anggapan lulus nanti langsung daftar CPNS guru.
"Dan itulah penyesalannya. Andia andai aja bisa ngulang waktu, aku bakal lebih bener-bener belajarnya biar bisa masuk kuliah jurusan yang lebih baik," seloroh Dimas.
Baca juga: Kisah Nyata, Awalnya Bekerja sebagai Manajer, Kini Perempuan asal Makassar Jadi Pelari Lintas Alam
Ternyata Dimas diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada tahun 2018.
Dia diterima di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra jurusan Bahasa Indonesia.
Dimas mengalami banyak perkembangan saat menjadi mahasiswa.
Sebab, dia banyak bertemu dengan temen-temen yang pemikirannya yang terbuka.
Hal itu membuatnya senang. Bisa 24 jam bersama teman.
Tiap hari selalu ada teman, tidak pernah ngerasa kesepian. Malah orang tua yang ngerasa kesepian, karena jarang pulang.
Di kuliah juga Dimas mencoba banyak hal baru.
Aktivitas kemahasiswaan, demo, numpang di kontrakan orang, ke villa dengan teman sekelas, semua kelakuan random sama anak-anak kontrakan.
Mereka juga menerima Dimas apa adanya tanpa harus menjadi orang lain.
Itu membuat Dimas sangat terikat dengan mereka. Membuat Dimas takbisa sendiri, tak bisa kesepian.
Sifat yang membuat Dimas menjadi keadaan yang seperti sekarang ini.
Hal yang membuat terkesan saat menjadi mahasiswa adalah mengikuti program magang di media harian Pikiran Rakyat.
Saat itu dia mampu memproduksi 6 tulisan feature dan 2 straightnews selama kegiatan magang berlangsung.
Capaian itu membuat Dimas memiliki keterampilan menulis dan menyemat gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2022.
Kapolri Jadi Vokalis dan Panglima TNI Gitaris, Tampil Apik Bawakan Lagu Bon Jovi dan Separuh Nafas |
![]() |
---|
Kabel Udara Menjuntai di Jalan Pendongkelan Raya Cengkareng Jerat Pemotor Hingga Jatuh Terluka |
![]() |
---|
Kisah Tragis Pria Beristri dan Anak di Cakung, Jaktim Tak Punya Kerja, Malu dengan Keluarga Mertua |
![]() |
---|
Kisah Istri di Soppeng yang Suaminya Jadi Ayah Tiri, Di Banten Ibu Kandung - Mantan Suami Dipenjara |
![]() |
---|
Kisah Cinta Nyata Suami Istri di Solo yang Dijemput Malaikat Maut di Saat Senja, Merawat Sang Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.