Berita UI

Dosen FEB UI Ungkap Cara Replikasi Kondisi Ekonomi Ramadan di Bulan Lain

Zahra Kemala Nindita Murad, Ph.D Dosen FEB UI Ungkap Cara Replikasi Kondisi Ekonomi Ramadan di Bulan Lain

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Dosen FEB UI Ungkap Cara Replikasi Kondisi Ekonomi Ramadan di Bulan Lain 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ramadan bulan penuh berkah. Sebutan tersebut bukanlah ungkapan, melainkan kenyataan.

Sebab selama Ramadan, terjadi peningkatan konsumsi berbagai produk dan layanan terutama terkait dengan persiapan berbuka puasa dan perayaan Idul Fitri.

Kondisi tersebut membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya industri rumahan menjamur di masyarakat.

Baca juga: Diusulkan Erick Thohir Budaya Kerja 4 Hari, Cocok atau Tidak? Ini Kata Pakar Strategi Manajemen UI

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (2024), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat saat menjelang Ramadhan.

Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ini dimanfaatkan oleh UMKM untuk memperluas usahanya.

Dosen Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Zahra Kemala Nindita Murad, Ph.D menjelaskan, peran UMKM, khususnya industri rumahan, memiliki porsi relatif tidak sedikit dalam mendorong perekonomian Indonesia.

Baca juga: 2.105 Calon Mahasiswa UI Jalur SNBP 2024 dari 893 Sekolah di 38 Provinsi, Ada 265 Orang Pemegang KIP

Meski data kondisi riil terbatas, pendekatan kualitatif dapat mencerminkan kondisi tersebut.

Industri rumahan memiliki peran kunci, di antaranya menciptakan lapangan kerja, membangun pedesaan, menambah diversifikasi kegiatan ekonomi, dan berkontribusi terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB).

"Saat bulan Ramadan, jumlah produksi pada industri rumahan biasanya tidak terlalu banyak agar habis
terjual pada hari yang sama," kata Zahra yang juga menjabat Kepala UKM Center FEB UI.

"Industri ini juga tidak memerlukan modal besar, sehingga dapat ditanggung sendiri tanpa memerlukan bantuan lembaga keuangan," tambahnya.

Berikan Kontribusi Besar

Menurut Zahra, selain makanan dan minuman, industri rumahan juga bergerak untuk tekstil dan konveksi dalam skala kecil.

Meskipun hasil industri rumahan relatif kecil, apabila dihitung secara kolektif, industri ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB dan dampak kumulatifnya terhadap perekonomian.

Baca juga: Diikuti 1.500 Peserta, Mahasiswa UI Raih Medali Emas di Kejuaraan Taekwondo Nasional

Industri rumahan yang menjamur selama Ramadhan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan
perekonomian Indonesia.

Hal ini karena usaha tersebut menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam produksi dan penjualan berbagai produk dan layanan, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga secara keseluruhan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved