Viral Media Sosial

Tak Disalami Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Babak Baru Jokowi VS Prabowo Subianto?

Joko Widodo di Istana Negara tak salami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Babak Baru Jokowi VS Prabowo?

Penulis: Dwi Rizki | Editor: dodi hasanuddin
dok Sekretariat Presiden
Tak Disalami Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Babak Baru Jokowi VS Prabowo Subianto? 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Entah sebuah pesan yang ingin disampaikan Presiden Joko Widodo telah terjadi keretakan atau memang tak sengaja.

Namun yang pasti adalah Jokowi tak menyalami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat acara penyerahan zakat di Istana Negara, Rabu (13/3/2024).

Tindakan orang nomor satu di Indonesia yang terekam video itu viral di media sosial.

Baca juga: Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari 12 Pemimpin Dunia, Terbaru PM Spanyol, Jangan Jadi Petugas Jokowi

Terlihat di video yang beredar di media sosial tersebut Jokowi hadir membayar zakat menggunakan QRIS.

Lalu, Jokowi berjalan menghampiri sejumlah menteri yang hadir.

Para menteri yang menyambut terlihat disalami oleh Jokowi.

Tapi, ada pemandangan yang berbeda. Prabowo tidak disalami oleh Jokowi.

Baca juga: Jokowi Disebut-sebut Masuk Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar, Pengamat Politik: Peluangnya Besar

Jokowi tak mengulurkan tangan ke arah Prabowo.

Dalam tayangan tersebut, Prabowo hanya terlihat berdiri sembari melihat suasana ke arah kanan dan kiri.

Gimik yang diperlihatkan Jokowi tersebut mengundang berbagai komentar.

Salah satunya adalah Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Henri Subiakto.

Diakun Twitter@henrysubiakto pada Senin (18/3/2024), Henri menyampaikan konflik antara Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres 2024 diyakini akan terjadi.

Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Kuala Lumpur, Prabowo-Gibran Unggul

Hal tersebut dibuktikannya lewat sejumlah momen pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.

Satu di antaranya adalah momen ketika Jokowi menyerahkan zakat di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (13/3/2024)

"Potensi konflik antara Jokowi vs Prabowo setelah menang Pilpres itu memang besar. Tanda-tanda ke arah itu sudah mulai kelihatan," tulis Henry lewat statusnya berjudul 'KONFLIK JOKOWI VS PRABOWO APA SUDAH DIMULAI?' pada Senin (18/3/2024). 

Konflik rebutan pengaruh menurutnya adalah kelaziman dalam politik.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Diduga Terima Rp 25 Miliar dari Tambang, Pengamat Minta Jokowi Pecat Jika Benar

Sehingga besar kemungkinan akan terjadi drama-drama politik baru, terkait apa yang akan dilakukan Jokowi dan apa yang akan dilakukan Prabowo.

Hal itu katanya menarik untuk disaksikan.

Sebab, waktu yang dimiliki Jokowi terbilang pendek, yakni tinggal 6 bulan masih berkuasa penuh.

Maka dalam waktu pendek itu Jokowi harus manfaatkan secara efektif agar tetap punya kekuatan walau tidak lagi jadi presiden.

"Sukur-sukur kalau bisa melemahkan Prabowo dan Gerindra," imbuhnya.

salah satunya dengan segera mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai yang akan diketuai Jokowi, namun tidak menyertakan Gerindra di dalamnya.

"Ini lanjutan strategi politik Pemilu 2024, dimana partai Gerindra dibuat anomali," jelasnya.

Hal itu dibuktikannya lewat raihan suara Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang berbanding terbalik dengan elektabilitas Partai Gerindra dalam Pileg 2024.

Baca juga: Pakai Topi Cowboy Prabowo Subianto Tinjau Perkembangan Pembangunan Istana Negara di IKN

Dalam hitung suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkini, Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dengan kedua Paslon lainnya.

Prabowo-Gibran meraih 58 persen suara, unggul jauh dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 27 persen suara dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya meraih 17 persen suara. 

"Ketumnya jadi capres dengan kemenangan suara 58 persen, tapi partainya sendiri perolehan suaranya merosot di bawah 15 persen. Seakan Pasangan Prabowo Gibran tidak berpengaruh ekor jasnya pada perolehan Gerindra," ungkap Henri.

"Malah yang naik drastis justru Golkar. Partai yang sedang jadi sorotan karena ditengarai akan diambil alih oleh 'kekuatan Jokowi'," tambahnya.

Hal tersebut diungkapkannya menyiratkan pesan politik bahwa yang menang Pilpres itu bukan Prabowo, tapi itu kemenangan Jokowi bersama Golkar yang telah mengusung anaknya, Gibran.

Kemenangan terjadi karena usaha dan strategi Jokowi yang secara terbuka membela Pasangan Prabowo Gibran dengan berbagai cara.

Tentu hal ini diungkapkan Henri harus disadari Prabowo dan Gerindra serta pendukungnya, dan harus terus menghormati, bahkan tunduk pada politik Jokowi.

Sebab menurutnya, Prabowo aslinya belum tentu menyukai Gibran, Anak Jokowi yang besar karena 'dikarbit'.

Baca juga: Bobby Kertanegara dari Jalanan Menuju Istana Negara, Ring Satu Prabowo Subianto

Tapi Prabowo terpaksa harus menerima demi bisa memanfaatkan kekuatan Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Nanti setelah dilantik jadi Presiden RI, tentu Prabowo ingin berkuasa penuh. Gak mungkin mau ada matahari kembar," ungkap henri.

"Di situlah bibit konflik rebutan power antara Jokowi dan Prabowo sulit dielakkan," jelasnya.

Sekarang Jokowi tinggal punya waktu 6 bulan untuk 'melemahkan' Prabowo.

Dirinya meminta masyarakat melihat drama politik yang akan terjadi setelah periode kemenangan politik keduanya dalam Pilpres 2024 berakhir.

"Apa masih tetap akrab saling dukung dengan kesepakatan, atau malah masuk periode saling tikam?" tanya Henri. 

"Kita lihat saja. Kalau lihat video ini kasihan juga pak Prabowo yg dicuekin Jokowi. Bibit-bibit konflik memang sulit terhindarkan," tutupnya.

Rekapitulasi suara Pilpres 2024 KPU di 31 Provinsi pada Senin (18/3/2024)

Dari rekapitulasi suara Pilpres 2024 oleh KPU dari 31 provinsi, Prabowo-Gibran unggul di 29 provinsi.

1. Aceh

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.369.534 (73,56 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 787.024 (24,43 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 64.677 (2,01 persen) suara

2. Sumatera Utara

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.339.620 (29,25 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 4.660.408 (58,26 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 999.528 (12,49 persen) suara

3. Sumatera Barat

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 1.744.042 (56,53 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.217.314 (39,45 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 124.044 (4,02 persen) suara

4. Riau

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 1.400.093 (37,96 persen)
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.931.113 (52,35 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 357.298 (9,69 persen) suara

5. Jambi

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 532.605 (24,15 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.438.952 (65,23 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 234.251 (10,62 persen) suara

6. Sumatera Selatan

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 997.299 (18,98 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.649.651 (69,47 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 606.681 (11,55 persen) suara

7. Bengkulu

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 229.681 (18,10 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran 
Rakabuming: 893.499 (70,42 persen) suara 

Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 145.570 (11,47 persen) suara

8. Lampung

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 791.892 (15,49 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.554.310 (69,55 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 764.486 (14,96 persen) suara

9. Kepulauan Bangka Belitung

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 204.348 (23,08 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 529.883 (59,85 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 151.109 (17,07 persen) suara

10. Kepulauan Riau

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 370.671 (32,15 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih 641.388 (55,64 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 140.733 (12,21 persen) suara

11. DKI Jakarta

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengoleksi 2.653.762 (41,07 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih 2.692.011 (41,67 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 1.115.138 (17,26 persen) suara

12. Jawa Tengah

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengumpulkan 2.866.373 (12,58 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendulang 12.096.454 (53,08 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghimpun 7.827.335 (34,35 persen) suara

13. Daerah Istimewa Yogyakarta

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 496.280 (19,80 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memperoleh 1.269.265 (50,63 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjaring 741.220 (29,57 persen) suara

14. Jawa Timur

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 4.492.652 (17,52 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 16.716.603 (65,19 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 4.434.805 (17,29 persen)

15. Banten

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.451.383 (34,02 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 4.035.052 (55,99 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 720.275 (9,99 persen) suara

16. Bali

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 99.233 (3,70 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.454.640 (54,26 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 1.127.134 (42,04 persen) suara

17. Nusa Tenggara Barat

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 850.539 (26,20 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 2.154.843 (66,37 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 241.106 (7,43 persen) suara

18. Nusa Tenggara Timur

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 153.446 (5,27 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.798.753 (61,80 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 958.505 (32,93 persen) suara

19. Kalimantan Barat

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 718.641 (22,34 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.964.183 (61,05 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 534.450 (16,61 persen) suara

20. Kalimantan Tengah

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 256.811 (16,98 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.097.070 (72,53 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 158.788 (10,50 persen) suara

21. Kalimantan Selatan

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 849.948 (35,16 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.407.684 (58,23 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 159.950 (6,62 persen) suara

22. Kalimantan Timur

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 448.046 (20,09 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.542.346 (69,15 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 240.143 (10,77 persen) suara

23. Kalimantan Utara

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 72.065 (17,67 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 284.209 (69,71 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 51.451 (12,62 persen) suara

24. Sulawesi Utara

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 119.103 (7,30 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.229.069 (75,31 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 283.796 (17,39 persen) suara

25. Sulawesi Tengah

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 386.743 (21,50 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.251.313 (69,57 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 160.594 (8,93 persen) suara

26. Sulawesi Selatan

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.003.081 (37,94 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.010.726 (57,02 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 265.948 (5,04 persen) suara

27. Gorontalo

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 227.354 (29,39 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 504.662 (65,24 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 41.508 (5,37 persen) suara

28. Sulawesi Barat

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 223.153 (27,23 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 533.757 (65,14 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 62.514 (7,63 persen) suara

29. Sulawesi Tenggara

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 361.585 (23,09 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.113.344 (71,11 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 90.727 (5,79 persen) suara

30. Papua Barat

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 37.459 (11,32 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 172.965 (52,26 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 120.565 (36,43 persen) suara

31. Papua Selatan

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 41.906 (13,31 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 162.852 (51,74 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 110.003 (34,95 persen) suara

5 Provinsi yang Belum Umumkan Hasil Rekapitulasi Suara

Diketahui kini KPU telah mengumpulkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 dari 33 provinsi dari total 38 provinsi.

Artinya tersisa tinggal 5 provinsi lagi yang belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024 atau Pemilu 2024 tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, KPU RI bakal langsung mengumumkan hasil pemilu usai merampungkan rekapitulasi suara pada lima provinsi tersisa, Senin (18/3/2024).

Adapun lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Maluku, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Jika rekapitulasi nasional di kelima provinsi itu sudah rampung, maka artinya KPU telah menyelesaikan rekapitulasi di 38 provinsi di Indonesia. 

KPU pun akan langsung menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilu 2024.

“Prinsipnya ketika semua sudah selesai maka langsung akan ditetapkan oleh Ketua KPU RI,” kata Komisioner KPU Idham Holik, Minggu (17/3/2024) malam.

Idham Holik mengungkapkan, tim KPU Jawa Barat dijadwalkan tiba di Kantor KPU Pusat pada Senin pagi.

Kemudian, KPU Provinsi Papua Barat Daya dijadwalkan tiba pada Senin siang sekitar pukuk 12.00 WIB.

Selanjutnya, tim dari Papua dan Papua Pegunungan diagendakan tiba pada pukul 19.00 WIB. Sementara itu, tim dari Provinsi Maluku dijadwalkan tiba pada pukul 20.00 WIB.

Diketahui, KPU baru menyelesaikan rekapitulasi suara untuk Pemilu 2024 tingkat nasional di 32 provinsi di Indonesia. Malam ini, KPU bakal menggelar rekapitulasi suara untuk Provinsi Papua Tengah, sehingga jumlah provinsi yang rampung hari ini totalnya menjadi 33 provinsi.

Dari catatan Kompas.com, untuk Pemilu Presiden, sejauh ini pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di 30 provinsi.

Selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Barat.

Sementara capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD belum terpantau unggul di provinsi mana pun.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved