Pemilu 2024

Anies Baswedan Janji Bawa Perubahan Indonesia dengan Berkeadilan dan Kesetaraan

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengaku memiliki beberapa nilai utama untuk membawa perubahan Indonesia lima tahun ke depan.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan sampaikan gagasan di acara President Candidate Lecture (PCL) yang digelar oleh Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di gedung Menara Kompas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara President Candidate Lecture (PCL) yang digelar oleh Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di gedung Menara Kompas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023).

Anies hadir sekira pukul 10.00 WIB mengenakan kemeja biru langit dan jas dongker, celana hitam dan sepatu pantofel.

Ia langsung masuk ke studio satu Menara Kompas untuk membeberkan gagasan dan programnya sebagai Bacapres 2024.

Dalam sambutannya, Anies mengatakan bahwa Indonesia dibangun oleh para pahlawan dengan cita-cita dan menjadi bangsa yang berkembang karena gagasan.

"Indonesia adalah sebuah gagasan yang kemudian gagasan itu dipercayai oleh penduduk nusantara sehingga dia (Indonesia) menjadi sebuah tujuan bersama menjadi satu kesatuan itulah bangsa dan bangsa itu membentuk negara pada tahun 1945," kata Anies di acara PCL, Selasa.

Baca juga: Anies Baswedan ke RS Fatmawati Pakai Sepeda, Jalani Cek Kesehatan Jelang Pendaftaran Pemilu 2024

Anies melanjutkan, seluruh unsur pembentuk negara Indonesia pada tahun 1945 dapat merasakan kemakmuran dan keadilan.

Oleh karena itu, demi kemakmuran dan keadilan rakyat Indonesia, maka Indonesia mengadopsi sistem demokasi untuk memilih calon pemimpin melalui pemilihan umum (Pemilu).

"25 tahun terakhir ini kita mengadopsi demokrasi, demokrasi itu artinya rakyat menentukan arah, rakyat menentukan prioritas apa yang harus kita kerjakan lima tahun ke depan," tuturnya.

Sejak sistem demokrasi itu diterapkan di Indonesia, maka terjadi proses Pemilu seperti memilih Presiden, Kepala Daerah, Bupati, Wali Kota, dan legislatif.

Baca juga: Jubir Anies Baswedan Minta Relawan Datang Lebih Cepat ke TPS Antisipasi Kecurangan saat Pemilu 2024

Selama proses Pemilu itu berlangsung, semua calon atau kandidat menyampaikan sebuah gagasan untuk membawa perubahan bagi Indonesia atau daerah yang akan dipimpin.

"Untuk kita bisa meraih apa yang kita cita-citakan, maka harus menetapkan secara tegas apa yang menjadi nilai utama untuk perjalanan lima tahun ke depan," terangnya.

Nilai Utama dari Anies Baswedan untuk Membawa Perubahan Indonesia

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan memiliki beberapa nilai utama untuk membawa perubahan Indonesia lima tahun ke depan.

Pertama, Anies akan membawa prinsip keadilan dan kesetaraan dalam menyusun kebijakan.

Menurutnya, menyusun kebijakan ketika ia nanti jadi Presiden RI menggunakan ilmu pengetahuan.

Artinya, Anies Baswedan akan melakukan penelitian atau meriset terlebih dahulu apakah kebijakan tersebut membawa keadilan dan kesetaraan bagi rakyat atau tidak.

"Maka kami mengandalkan metode ilmiah, mengandalkan pandangan ahli, bukti fakta dan data," terangnya.

Kemudian, Anies akan meminta pandangan atau nasihat serta penagalaman soal kebijakan yang sedang dibahasnya melalui sejumlah pakar.

Dari pandangan para pakar ini akan menimbulkan sejumlah opsi atau cara lain yang bisa diambil Anies. 

"Kami juga dapat pandangan risiko-risiko dari setiap opsi yang tersedia, apapun itu. Kami juga ada ruang untuk terus melakukan inovasi, bukan hanya terkait ilmu alam tapi juga dibidang ilmu sosial humaniora," ungkapnya.

Selanjutnya, Anies mengaku bakal melibatkan variabel yang banyak dan terminologi teknis dalam pengambilan kebijakan ketika menjadi Presiden RI.

Selain itu, Anies juga akan menggunakan metode ilmiah untuk melakukan evaluasi secara objektif.

"Kami melihat, penyusunan kebijakan bukan semata-mata bukan proses yang bebas nilai, justru kami melihat ada bingkai nilai. Nilai itu artinya values, prioritas dan apa yang berkembang di masyarakat, ini menjadi rujukan langkah kami ambil kebijakan," ucapnya. (m26)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved