Depok Hari Ini

Uji Coba Sistem Satu Arah Jalan Nusantara Depok Batal Diterapakan, Warga: Banyak Mudorotnya

Jalan Raya Nusantara banyak sekolah sehingga orang tua yang mengantarkan anaknya dari arah Jalan Sawangan dan Pitara harus mencari jalan alternatif

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Spanduk penolakan uji coba penerapan sistem satu arah bertebaran di Jalan Nusantara, Depok, pada Senin (7/8/2023). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Dinas Perhubungan Kota Depok menunda uji coba penerapan sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran pada Sabtu (5/8/2023).

Penundaan uji coba penerapan ini dilakukan karena adanya penolakan dari masyarakat sekitar.

Selain itu, Dinas Perhubungan Kota Depok juga menunggu arahan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan rekayasa lalu lintas satu arah.

Batalnya uji coba penerapan SSA disambut gembira warga Kelurahan Depok Jaya.

Baca juga: Universitas Indonesia Siap Bantu Kepolisian dalam Membuat Terang Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI

Rini (33), warga Depok Jaya, mengaku senang karena rencana penerapan SSA ini tidak jadi dilakukan.

"Tentu kita senang ya. Kalau diterapkan akan sangat merepotkan warga yang akan mengantar sekolah," kata Rini, Senin (7/8/2023).

Dia mwnjelaskan, warga harus putar jauh saat mengantar dan menjemput anak sekolah di Jalan Raya Nusantara.

Baca juga: TPPAS Lulut Nambo Tak Bisa Diharapkan, DPRD Sarankan Pemkot Depok Beli Lahan di Sekitar TPA Cipayung

"Kasihan warga harus putar jauh ke arah Stasiun Depok Baru," ucapnya.

Dia berharap rencana ini benar-benat dibatalkan, bukan sekedar diundur.

"Sebagai warga, saya sih berharap rencana ini tidak dilanjutkan. Biarkan Jalan Nusantara berlaku dua arah, toh selama ini tidak begitu macet," papar Rini.

Baca juga: KPU Depok Nyatakan 93 Bacaleg Tidak Memenuhi Syarat, Ada 791 Orang Memenuhi Syarat

Senada, Ketua RW 3 Nuryadin Rahman, menilai penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Raya Nusantara memberikan banyak mudorot atau tidak bermanfaat.

"SSA itu banyak mudorotnya dibanding manfaatnya," ucapnya.

Menurut dia, selama SSA diterapkan pada 2017, banyak terjadi kecelakaan di Jalan Raya Nusantara karena kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Warga Adukan Kabel Udara yang Menjuntai di Jalan Srengseng Sawah, Polsek Jagakarsa Langsung Respon

"Sistem Satu Arah itu memberikan keeempatan kendaraan ngebut seperti sirkuit balapan sehingga potensial menimbulkan kecelakaan," ungkap Nuryadin.

Dia menjelaskan bahwa ruas Jalan Raya Nusantara ini memiliki banyak sekolah, perkantoran, pertokoan, dan ada pasar juga.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved