Pembunuhan Mahasiswa UI
Kronologi Mahasiswa FIB UI yang Dibunuh Seniornya, Dua Hari Tak Update di WhatsApp Grup
Kronologis terungkapnya pembunuhan mahasiswa UI, berawal dari kecurigaan HP tidak aktif dua hari.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Warga Kota Depok, Jawa Barat, digemparkan oleh penemuan jenazah seorang pemuda di Kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, pada Jumat (2/8/2023).
Setelah diusut polisi, identitas korban pun terungkap. Dia adalah Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).
Namun yang lebih mengejutkan lagi, korban ternyata dibunuh oleh kakak tingkatnya di FIB UI bernama Altafasalya Ardnika Basya (23).
Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Menyesal, Keluarga Korban Kawal Kasus hingga Tuntas
Terungkapnya kasus ini berawal dari kekhawatiran keluarga terhadap kondisi Muhammad Naufal Zidan.
Keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, khawatir karena selama dua hari, sejak Rabu (2/8/2023) hingga Jumat (4/8/2023), handphone Naufal tidak aktif.
"Berawal dari nomor handphone (hp) Naufal tidak aktif. Keluarga curiga karena sudah 2 hari hp enggak aktif," kata Faiz Rafsanjani, paman Naufal, saat ditemui di Mapolres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).
Faiz menjelaskan, Naufal biasanya memberikan laporan aktivitas setiap hari ke keluarganya.
"Setiap selesai kuliah, salat atau kegiatan lainnya, dia selalu laporan ke grup WhatsApp keluarga. Namun selama dua hari dia nggak update. Dari situ keluarganya curiga, ada apa ini?" paparnya.
Pihak keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, lalu berusaha menghubungi anggota keluarga di Depok untuk mengecek keberadaan Naufal.
"Ada saudara yang sering komunikasi dari pihak si mamanya di Depok. Dia diminta untuk ngecek di kamar kos-kosan tersebut. Ternyata kos dikunci," papar Faiz.
Sebenarnya keluarga sudah mulai curiga sejak hp korban mulai tidak aktif pada malam peristiwa pembunuhan terjadi, Rabu (2/8/2023).
"Pada Rabu malam, keluarga menghubungi penjaga kos. Saat korban ditelepon penjaga kos, hp tidak aktif. Penjaga kos sempat mengintip ke kamarnya, ternyata memang kosong," ujar Faiz.
Baca juga: Utang Bikin Mahasiswa UI Gelap Mata, Mengaku Tak Temukan Jalan Terang Hingga Akhirnya Membunuh
Penjaga kos menduga korban tidak tidur di kosnya, tetapi ke tempat temannya.
Ketika hp korban tidak ada respon sampai dengan Kamis (3/8/2023) malam, pihak keluarga memutuskan untuk segera melakukan pengecekan langsung di kamar kosnya.
Lalu paman korban dari pihak ibu, Muchtar Fathoni, diminta oleh keluarga untuk mengecek kos korban pada Jumat (4/8/2023).
"Saat saya tiba, pintu kos itu terkunci. Jadi saya mengajak penjaga kos untuk membuka kos korban," kata Fathoni.
Setelah kamar kos dibuka, Fathoni dan penjaga kos mendapati kondisi kamar berantakan. Barang-barang korban seperti laptop dan HP juga semuanya tidak ada.
Fathoni dan penjaga kos lalu mengecek ke bagian bawah tempat tidur dan melihat ada bungkusan hitam.
"Saat penjaga kos menarik bungkusan hitam di bawah tempat tidur, dia merasa memegang tubuh bagian kaki," ungkapnya.
Fathoni dan penjaga kos sangat kaget dengan temuan ini. Mereka memutuskan untuk melaporkan ke pihak berwajib.
"Kos langsung ditutup dan dikunci kembali. Lalu kami segera melaporkan ke kelurahan, bhabinkamtibmas dan Polsek Beji," ungkap Fathoni.
Tak lama berselang, petugas datang dan langsung melakukan identifikasi.
"Setelah itu kami tidak bisa melihat lagi jenazah korban karena semua sudah diserahkan ke pihak yang berwajib," tuturnya.
Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hasil identifikasi memastikan jenazah itu adalah Muhammad Naufal Zidan. Jenazah korban pun langsung diantar ke Lumajang, Jawa Timur (tempat asal ayah korban).
"Dia akan dimakamkan di Lumajang. Probolinggo itu tempat tinggal mereka karena ibunya dari sana," ungkap Fathoni.
Fathoni menambahkan korban baru pulang dari kampungnya pada Minggu (30/7/2023).
"Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Dia punya cita-cita melanjutkan studinya di luar negeri. Karena itu dia mengambil kuliah di FIB Jurusan Sastra Rusia," tuturnya.
Baca juga: Mahasiswa UI Terinspirasi Film Narcos untuk Habisi Juniornya, Liat Cara Membunuh di Yotube
Sementara Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan pihaknya mendapat laporan penemuan jenazah ini pada Jumat (4/8/2023).
"Kami terima laporan pada Jumat (4/8/2023) pukul 10.00 WIB dan langsung melakukan olah TKP. Sekira pukul 13.00 WIB, pelaku dibekuk di kosnya di kawasan Kukusan, Beji. Jarak kos pelaku dan korban sekira 1 kilometer," jelas Nirwan.
Sementara peristiwa pembunuhan itu sendiri terjadi pada Rabu (2/8/2023).
"Kejadian pembunuhan terjadi pada Rabu (2/8/2023) pukul18.30 di tempat kos korban. Pelaku menikam korban dengan pisau lipat yang dibawanya. Luka korban ada di dada, leher dan beberapa bagian tubuh lainnya," tandas Nirwan.
Pelaku dijerat Pasal 340 dan atau 338 dan atau 365 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup, atau 20 tahun
Nilai Hukuman Seumur Hidup Belum Adil, Jaksa Banding Vonis Terdakwa Pembunuhan Mahasiswa UI |
![]() |
---|
Pembunuh Mahasiswa UI Depok Divonis Hukuman Seumur Hidup Padahal Terbukti Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Altaf Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Keluarga Altaf Tak Kunjung Ucapkan Permohonan Maaf ke Keluarga Korban |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswa UI, Hasil Rekonstruksi Membuat Tersangka Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.