Kriminalitas
Ternyata Judi Jadi Awal Mula Oknum Anggota Densus 88 Rampok dan Bunuh Sopir Taksi Online
Di muka persidangan pun Haris mengakui bahwa dirinya memiliki kecanduan terhadap judi online.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Terungkap penyebab oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS nekat merampok dan membunuh sopir taksi online, Sony Rizal Taihitoe alias SRT (59) di Perumahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Depok yang beranggedakan mendengar keterangan saksi atas apa yang dilakukan HS terhadap korbannya pada pagi berdarah, Senin (23/1/2023) lalu sekaligus mendengar keterangan dari terdakwa kenapa dirinya bisa dengan tega melakukan hal tersebut, kronologi pembunuhan pun terungkap jelas.
Berdasarkan fakta persidangan diketahui bahwa Haris dihubungi oleh keluarganya (paman) dari Jambi dan diberikan kepercayaan untuk membelikan sebuah mobil atas nama Pitnem Sitanggang, Haris mengenalnya dengan panggilan Bang Juan.
Rabu siang, (18/1/2023) untuk memanjer mobil yang dimaksud, Bang Juan mentransfer uang 28 juta rupiah ke rekening Haris, namun sayang tak kuasa dengan uang tersebut, Haris justru menggunakan uangnya untuk bermain judi online.
Baca juga: Perlawanan Sengit Sopir Taksi Online di Kota Depok Sebelum di Bunuh oleh Oknum Anggota Densus 88
"Mulanya sekitar 5 hari sebelum kejadian saya dihubungi keluarga saya untuk membeli mobil atas nama Bang Juan, saat itu dia ingin membeli sebuah mobil karena saya sedang berada di Jakarta, ia meminta tolong kepada saya," ungkapnya di muka persidangan, Senin (31/7/2023).
"Rabu siang itu sodara bsaya hanya ngirim 28 juta sisanya pada malam harinya.
Di muka persidangan pun Haris mengakui bahwa dirinya memiliki kecanduan terhadap judi online.
"Uang saya pakai untuk main judi 28 juta, saya tergoda memakai uang itu, awalnya hobi dan sempat tidak main lagi tapi karena ada uang itu jadi tergoda untuk main lagi," ucapnya.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok Sudah Ditangkap, Ternyata Oknum Polisi Bermasalah
Haris pun kalah dalam perjudian, uang 28 juta habis tak tersisa. Pada hari yang sama, di waktu malam, Bang Juan kembali mentransfer sekitar 70 juta rupiah guna melunasi sisa kekurangan uang mobil.
"Ketika malam hari sodara saya mengabari sudah membayarkan sisanya untuk nominalnya saya lupa kurang lebih 70 juta karena itu dibayarkan untuk DP mobil," ungkapnya.
'Keledai takan jatuh ke lubang yang sama', peribahasa yang pantas disematkan untuk Haris, pasalnya lagi-lagi uang yang baru di transfer tersebut digunakan kembali untuk judi online.
Dan sekali lagi, Haris terjatuh, namun kali ini lebih dalam lubangnya, ia kembali kalah dalam perjudian tersebut. Total uang yang harusnya digunakan untuk membayar DP mobil itu habis.
Baca juga: Sidang Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online oleh Oknum Anggota Densus 88, JPU: Saksi Buktikan Dakwaan
Di satu sisi, ia justru mengaku bahwa uang DP mobil yang diminta pamannya sudah dibayarkan dan mobilnya sudah ada di tangannya.
"Akhirnya saya mainin lagi uangnya (yang baru di transfer) untuk judi dengan harapan yang 28 juta bisa balik. Saya mainin akhirnya habis semua, jadi diri situ saya kabarin ke sodara bahwa besok mobilnya bisa diambil. Jadi hari Kamis (19/1/2023) itu saudara saya taunya mobil udah di saya," ungkap Haris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.