Komunitas

Serunya 93 Komunitas Alumni IISIP yang Mampu Bertahan di Tengah Isu Politik Membelah

Komunitas Alumni IISIP Serunya 93 yang mampu bertahan di tengah isu politik membelah. Gelar reuni 3 dekade.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Serunya 93 Komunitas Alumni IISIP yang Mampu Bertahan di Tengah Isu Politik Membelah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK- Serunya 93 Komunitas Alumni IISIP yang mampu bertahan di tengah isu politik membelah.

Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( IISIP) Jakarta, Febby Lintang mengatakan, Serunya 93 adalah komunitas yang dirawat bukan hanya karena punya kesamaan sebagai sesama Alumni IISIP angkatan 93 saja.

Melainkan juga komunitas yang mampu bertahan di tengah- tengah isu politik yang membelah.

"Banyak komunitas alumni kampus atau sekolah yang terpecah belah karena perbedaan pandangan politik dan perbedaan dalam memilih pemimpin. Namun tidak demikian dengan Serunya 93 mampu bertahan tetap solid dan kompak bahkan setelah menghadapi Pilpres yang cukup ugal-ugalan 2019 lalu," kata Febby yang juga aktivis Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Komunitas Angkatan 1993 IISIP Jakarta akan Bentuk Yayasan Sosial untuk Kepentingan Masyarakat

Menurut Febby, Serunya 93 selalu menekankan untuk merawat pertemanan kita diatas segala perbedaan yang kita miliki.

"Perbedaan bukan untuk dijadikan sebuah perdebatan, tapi perbedaan bisa diminimalisir dengan Kesetiakawanan, seperti program sosial yang dijalankan selama ini," ujarnya.

Febby menambahkan bahwa menjelang tahun 2024 tentu banyak dari teman- teman Serunya 93 yang juga berpartisipasi dalam hingar bingar Perpolitikan Nasional, turut bertanding dari berbagai Partai Politik ada yang tergabung di Golkar, PAN, PKB, PPP, Nasdem, PDI Perjuangan dan sebagainya.

"Tapi yang sering saya tekankan pada teman teman yang berpolitik adalah Politik sekedarnya saja, tapi Perkawanan itu abadi. Artinya kita boleh berpolitik praktis dan mau dimanapun tapi jangan sampai langkah Politik Kita menjadi bumerang dan merusak perkawanan dan persaudaraan yang telah kita bina selama ini," ujar Febby.

"Perbedaan itu bukan satu hal yang harus disamaratakan tapi perbedaan biarlah tetap menjadi perbedaan dan bisa dirawat dengan kesetiakawanan sosial agar tercipta sebuah langkah yang seirama dan tetap indah," tambahnya.

Reuni 3 Dekade Serunya 93

Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta angkatan 1993 yang tergabung dalam wadah bernama "SERUNYA 93" menggelar acara reuni dengan tajuk "3 Dekade Serunya 93".

Reuni tersebut digelar  Swiss Bell Hotel, Jakarta, Minggu (30/7/2023).

Kegiatan ini merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan yang dilakukan Serunya 93 dalam memperingati 30 tahun pertemanan sejak masa kuliah hingga sekarang.

Sebelumnya, Serunya 93 mengadakan beberapa kegiatan dalam menyambut 30 tahun Serunya 93, seperti memberikan donasi santunan kepada anak yatim, bantuan korban bencana, dan kegiatan sosial lainnya.

Barnas Kamora, Ketua Serunya 93 mengatakan, sejak terbentuk pertama kali pada tahun 2010, Serunya 93 merupakan nama yang melekat dari IISIP angkatan 1993.

Dipakainya nama "Serunya 93" untuk membedakannya dengan angkatan lain yang biasanya hanya menyebutkan tahun angkatannya saja.

"Untuk membedakan dan menjadi unik, maka angkatan 1993 IISIP Jakarta ditandai dengan nama Serunya 93. Ini untuk membedakannya dengan angkatan lain. Apalagi bisa dibilang angkatan 1993 ini yang paling aktif dan seru karena banyak kegiatannya termasuk kegiatan sosial dan sering guyub," paparnya.

Barnas juga menjelaskan, selama ini Serunya 93 kerap melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan teman-teman angkatan 93.

Di antaranya adalah pemberian donasi tiap bulan untuk anak-anak dari teman-teman Serunya 93 yang sudah wafat, pengajian, penggalangan dan pemberian donasi jika ada musibah bencana, dan kegiatan lainnya.

Ketua Pelaksana reuni 3 Dekade Serunya 93 Vidi Ariesko menyatakan bahwa acara reuni 3 Dekade Serunya 93 ini sebagai ungkapan syukur atas pertemanan yang sudah terjalin selama 30 tahun ini.

"Insya Allah target kami acara ini dihadiri 200 orang teman-teman," ujar Vidi.

Vidi juga menjelaskan acara reuni ini dikemas dengan santai dan menghibur dengan berbagai doorprize yang disiapkan panitia.

Yang menarik, dress code pada acara ini bertema Rock Style, dimana peserta reuni diharapkan menggunakan kostum atau pakaian yang bergaya rock yang populer di era 90-an.

"Kami ingin mengenang masa lalu dimana banyak kawan-kawan yang senang dengan musik atau group rock pada masanya," tuturnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved