Berita UI

Kembangkan Industri, UI dan TNI AL Susuri Kepulauan Seribu dan Pulau Untung Jawa dengan KRI Barakuda

UI dan TNI AL susuri Kepulauan Seribu dan Pulau Untung Jawa dengan KRI Barakuda. Ini untuk meningkatkan kesadaran potensi dan permasalahan maritim.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Kembangkan Industri, UI dan TNI AL Susuri Kepulauan Seribu dan Pulau Untung Jawa dengan KRI Barakuda 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kembangkan industri, UI dan TNI AL susuri Kepulauan Seribu dan Pulau Untung Jawa dengan KRI Barakuda.

Kegiatan Archipelagic Joy Sailing and Research merupakan upaya nyata untuk lebih menjiwai tanah dan air Indonesia sebagai negara kepulauan.

Selain itu, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran terhadap potensi dan dinamika permasalahan maritim, serta meningkatkan kepedulian terhadap laut dan pesisir.

Baca juga: Guru Besar FEB UI Dorong Akuntan untuk Lebih Memahami SDGs Secara Utuh

Baca juga: Guru Besar FEB UI Temukan Cara Indonesia Unggul dari Singapura dan Thailand Soal Penanganan Limbah

Luas wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah perairan menjadikan Indonesia menyandang
sebagai negara maritim, tentunya perlu dimanfaatkan dengan baik dan dijaga agar tetap berkelanjutan.

Itulah tujuan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan Archipelagic Joy Sailing and Research mulai Sabtu, 29 Juli hingga Senin, 31 Juli 2023.

Pelaksanaan kegiatan ini berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia.

Sebanyak 44 orang perwakilan SKSG akan merasakan langsung pengalaman belajar bersama Kapal Republik Indonesia (KRI) Barakuda—814 di pulau-pulau terdepan Provinsi Jakarta.

KRI Barakuda—814 adalah kapal patroli TNI-AL jenis FPB-57 generasi pertama rancangan Lurssen, Vegesack, Jerman.

Kapal ini dahulu pernah dipergunakan sebagai kapal kepresidenan RI.

Menurut Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Ketua Komisi GB Komite SKSG, kegiatan Archipelagic Joy Sailing
and Research ini mendapatkan dukungan dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Dr.
Muhammad Ali, Ikatan Alumni XXI Lembaga Ketahanan Nasional RI.

"Kegiatan ini masih dalam rangkaian acara Focuss Group Discussion (FGD) Outlook Indonesia sebagai Negara Arsipelago Menuju 2045 yang dilaksanakan secara daring pada Maret lalu," kata Prof. Lydia.

Baca juga: Mahasiswi Doktor UI Ungkap Banyak Pelanggaran Upah Bagi Pekerja Perempuan di Indonesia

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menyatakan bahwa sudah
sepatutnya Indonesia menyadari hakikatnya sebagai negara kepulauan.

Masa depan bangsa Indonesia berada di lautan dan menjadi tanggung jawab bersama melalui upaya konkret untuk menjadi negara maritim yang mendunia.

Karakter bangsa yang memandang laut sebagai center of gravity dalam berbagai aspek kehidupan perlu ditumbuhkembangkan.

“TNI AL sebagai komponen utama perlu dukungan komponen cadangan dan komponen pendukung agar
Indonesia dapat memiliki sumber daya manusia yang kuat di bidang maritim. Selain itu pula, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ketahanan maritim nasional,” kata Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved