Berita UI

Morotai Punya 17 Dokter Spesialis dan 47 Dokter Umum, FKUI Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis Gratis

Minim tenaga medis, Kabupaten Pulau Morotai baru mempunyai 17 dokter spesialis dan 47 dokter umum, FKUI tingkatkan kompetensi tenaga medis gratis.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Morotai Punya 17 Dokter Spesialis dan 47 Dokter Umum, FKUI Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis Gratis 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kabupaten Pulau Morotai baru mempunyai 17 dokter spesialis dan 47 dokter umum, FKUI tingkatkan kompetensi tenaga medis gratis.

Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berkolaborasi dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK).

Kemudian dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai, pada
Kamis (20/7/2023) mendatang.

Baca juga: UI ke-5 Half Marathon Diikuti 5.500 Peserta dan Atlet Muda, Ini Penjelasan Menpora Ario Bimo

Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian dokter spesialis jantung dan pembuluh darah guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Kabupaten Morotai, yang terletak di salah satu pulau terluar Indonesia, memiliki 77.106 jiwa penduduk.
Di kabupaten ini, tenaga kesehatan masih menghadapi banyak tantangan.

Hanya ada 17 dokter spesialis dan 47 dokter umum. Tenaga medis yang mampu melakukan pelatihan layanan kesehatan jantung juga masih sedikit dan mereka terkendala jarak.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI bersama para mitra mengadakan serangkaian kegiatan pengmas bagi warga Morotai yang ditargetkan menjangkau 600 orang dewasa dan 100 anak-anak.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Riset Kardiovaskular Kabupaten Pulau Morotai, dr. Ade
Meidian Ambari, SpJP, FIHA, menyebut bahwa kegiatan pengmas ini juga mendapat dukungan dari
Pemerintah Kabupaten Morotai, Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Yayasan
PERKI, dan Yayasan Kardiovaskular Indonesia.

Baca juga: Arief Rosyid, Komisaris Independen BSI Raih Gelar Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat UI

Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terutama yang berkaitan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular serta deteksi dini penyakit jantung reumatik dan kongenital, sehingga angka kejadian penyakit kardiovaskular dan stunting di Kabupaten Pulau Morotai dapat menurun.

Dalam pengmas ini, akan dilaksanakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi tenaga medis secara gratis.

Pelatihan tersebut meliputi Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), elektrokardiografi (EKG) dasar, dan kegawatan kardiovaskular.

Baca juga: Siswa Madrasah Aliyah Tapanuli Diterima di UI dari Jalur Olimpiade Matematika, Ada juga dari Banten

Pelatihan ini sangat penting—khususnya bagi dokter umum dan perawat—karena sebagian besar kasus kegawatdaruratan berkaitan dengan kardiovaskular, seperti henti jantung, serangan jantung, edema paru, serta gangguan irama jantung maligna.

Para pengabdi juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi, penyakit jantung reumatik, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Penyuluhan yang akan diberikan kepada warga sipil, pegawai pemerintahan, personil TNI, kader masyarakat, pelajar, dan mahasiswa ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam hal kesehatan.

Selanjutnya, para pengabdi akan menghadirkan modalitas ekokardiografi sebagai pemeriksaan penunjang deteksi dini dari berbagai jenis kelainan kardiovaskular.

Baca juga: FKG UI dan Universitas dari Taiwan Kerjasama Tingkatkan Layanan Pasien Berkebutuhan Khusus di Asia

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved