Wawancara Eksklusif
Maurice Efroza, Mahasiswa FTUI yang Harumkan UI di Dunia, Ingin Kerja di PBB
Maurice Efroza, mahasiswa yang mengharumkan nama UI di tingkat nasional dan dunia. Ikuti pertukaran mahasiswa di Malaysia.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Universitas Indonesia (UI) mencatat prestasi kembali sebagai peringkat 1 di Indonesia versi Quacquarelli Symonds World University Rankings atau QS Wur 2024 dan peringkat ke sembilan di kawasan Asia Tenggara.
Posisi tersebut berdasarkan peringkat QS per, Rabu (28/6).
UI menjadi yang terbaik dari 26 universitas di Indonesia yang mengikuti pemeringkatan tersebut QS WUR edisi ke-20 itu diikuti 2.963 universitas dari 104 wilayah.
Dari total 1.500 universitas yang dipublikasikan, UI meraih peringkat ke-237 dunia, naik dari peringkat sebelumnya ke-248.
Baca juga: Berasal dari Keluarga Sederhana, Begini Kiat Rifki Mujahid Ziyad Wujudkan Impian Kuliah di FKG UI
Artinya UI masuk ke dalam 16 persen teratas universitas terbaik dunia versi QS WUR. Perolehan tersebut sekaligus menjadi capaian terbaik UI dalam kurun 10 tahun ke belakang.
Satu di antara bukti yang mendukung "superioritas" UI di Indonesia adalah beragam prestasi yang dicetak mahasiswanya.
Salah satunya Maurice Efroza, mahasiswa yang mengharumkan nama UI di tingkat nasional dan dunia.
Mahasiswa Fakultas Teknik--sudah lulus namun belum di wisuda--yang tengah mengikuti pertukaran mahasiswa di Malaysia ini punya segudang prestasi. Apa saja prestasinya?
Berikut wawancara eksklusif manajer konten Tribunnews Depok (Warta Kota Network) Dodi Hasanuddin bersama Maurice yang berlangsung di Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Bagaimana awal cerita Anda tertarik kuliah di UI?
Kebetulan saya suka pelajaran fisika sejak SMA. Saya dulu tinggal di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab bersama orangtua. Di sana ada banyak alumni UI dan semuanya sukses.
Saya lalu berpikir, kesuksesan yang mereka raih pasti atas andil UI dan orang-orang di belakangnya. Apalagi UI merupakan universitas nomor satu di Indonesia.
Dari situlah saya tertarik kuliah di UI. Kebetulan ada jurusan yang cocok yaitu Teknik Metalurgi dan Material. Lalu saya mencoba daftar dan sekarang kuliah di sini.
Kenapa tidak kuliah di Abu Dhabi?
Sebenarnya ada banyak keunggulan UI. Meskipun ada beberapa universitas bagus di Abu Dhabi tetapi saya pilih UI karena ingin memberi kontribusi lebih bagi negara.
Walaupun dibesarkan di luar negeri, saya tetap lahir di Pekanbaru, Indonesia. Karena itu, saya pilih kuliah di UI. Waktu SMA saya ikut Olimpiade Fisika di Abu Dhabi sehingga tertarik masuk Fakultas Teknik. Kebetulan Teknik Metalurgi dan Material di UI salah satu yang terbaik di Indonesia.
Saya masuk UI lewat jalur undangan untuk kelas internasional. Saya daftar melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Abu Dhabi untuk validasi data. Setelah melewati proses panjang, Alhamdulilah bisa kuliah di sini.
10 Tahun Tinggal di Jerman, Ayyasy Putuskan Pulang ke Depok Kembangkan Bisnis |
![]() |
---|
Mengenal Makna Tradisi Perayaan Lebaran Depok bersama Ketua KOOD Baba Dahlan |
![]() |
---|
Ketua DPRD Adityawarman Adil: DPRD Siap Bersinergi dengan Wali Kota Terpilih Bangun Kota Bogor |
![]() |
---|
Supian Suri Bicara Soal Strategi Pemenangan Pilkada hingga Gebrakan Perubahan Kota Depok |
![]() |
---|
Tak Kapok Jadi Calon Bupati Bogor Meski Pernah Gagal, Ini Sosok Ade Wardhana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.