Depok Hari Ini
PPDB Kota Depok, Tahun Ini Akan Ada 24.470 Siswa yang Bakal Tak Tertampung di SMP Negeri di Depok
Saat ini daya tampung sekolah untuk SMP negeri di Kota Depok hanya 9.664 siswa. Sementara jumlah siswa yang lulus mencapai 34.134.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Tahun ini di Kota Depok diprediksi akan ada 24.470 siswa yang bakalan tidak tertampung di sekolah negeri di Depok.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Panitia PPDB Tahun Ajaran 2023/2024 Kota Depok Bahrudin, Selasa (27/06/23).
Seperti dilansir dari beritadepok.go.id, daya tampung sekolah untuk SMP negeri di Kota Depok hanya 9.664 siswa.
Sementara lulusan Tahun 2023 baik SD Negeri, Swasta dan Madrasan Ibtidaiyah (MI) ada sebanyak 34.134.
Baca juga: PPDB Kota Depok Tahun 2023 Jenjang SMA dan SMK Digelar 6 Juni, Ini Syarat yang Harus Disiapkan
“Muaranya akan ke SMP Swasta. Untuk daya tampung SMP Swasta sejauh ini masih aman. Kami minta agar orang tua mengubah mindset sekolah bahwa negeri dan swasta adalah sama," ujarnya.
"Keduanya menunjang pendidikan yang lebih baik untuk Kota Depok,” ujar Bahrudin.
Sementara terkait dengan PPDB Tahun Ajaran 2023/2024, Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023/2024 Kota Depok meminta orang tua siswa baik TK, SD, khususnya SMP Negeri untuk mencermati syarat dan mekanisme PPDB tahun 2023.
Baca juga: Buka Layanan Aduan Masyarakat Soal PPDB, Disdik DKI Jakarta Terima 1.000 Penelepon
Hal tersebut untuk meminimalisir adanya kesalahan dalam melengkapi berkas.
Bahrudin mengatakan bahwa tahun ini khusus jenjang SMP Negeri, jalur afirmasi kuotanya naik menjadi 25 persen, tahun lalu hanya 15 persen.
Sementara untuk jalur prestasi tahun ini turun menjadi 20 persen, sebelumnya 30 persen.
Dikatakannya, keputusan ini sudah melalui hasil evaluasi.
Baca juga: Sistem PPDB Dinilai Diskriminatif, Orang Tua Murid Geruduk Balai Kota DKI Jakarta
Di mana, tahun ini siswa tidak mampu yang tidak terakomodir dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima Kartu Depok Sejahtera (KDS) usulannya mencapai 27 ribu.
“Dengan dasar itu, kami ubah jalur afirmasi menjadi 25 persen.
Terdiri dari 23 persen siswa tidak mampu dan 2 persen siswa inklusi,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.