Politik

Sebut Anies Baswedan Bakal Jadi Tersangka, PAN Minta Denny Indrayana Jangan Jadi Pabrik Hoaks

Menurut Denny, hal itu merupakan bentuk kriminalisasi yang dilakukan pemerintah terhadap Bakal Capres Anies Baswedan.

Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah
Anies Baswedan di NasDem Tower Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023) malam. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi isu yang dilontarkan Politisi Demokrat Denny Indrayana yang menyebut Anies Baswedan bakal jadi tersangka korupsi.

PAN berharap, Denny Indrayana tidak jadi pabrik hoaks karena kerap meluncurkan isu yang belum pasti kebenarannya.
Dikutip dari Tribunnews.com hal tersebut disampaikan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi pada Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, apabila kabar tersebut terbukti berita hoaks maka akan kembali mengurangi kredibilitas Denny Indrayana sebagai seorang Profesor di bidang hukum.
"Hal tersebut dapat mengurangi kredibilitas Mas Denny sebagai seseorang yang memiliki titel dan gelar akademik," kata Viva.
Memang, kata Viva, setiap orang memiliki hak untuk berpendapat. Namun Viva menilai pernyataan itu juga harus dipertanggungjawabkan.
Maka ia berharap Denny Indrayana tidak berubah jadi pabrik hoaks karena dengan mudah melontarkan informasi yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Apalagi gelar Denny Indrayana dikhawatirkan bisa menjadi sumber pihak lain untuk mengutip pernyataan yang bisa jadi sebuah hoaks tersebut.
"Saya pribadi tidak menginginkan jika Mas Denny yang pernah masuk di kabinet kemudian disamakan dengan kelompok penyebar hoaks, jadi pabrik informasi palsu lalu diasumsikan sebagai sumber kebenaran," sambungnya.
Menurutnya Presiden Jokowi sedang membangun demokrasi dan partisipasi semua pihak diperlukan untuk mencerdaskan publik.
Namun diharapkan pernyataan yang dilontarkan merupakan hal yang kritis dan cerdas.
"Pemerintah juga membutuhkan kekuatan non negara untuk memperkuat civil society sebagai kaum kritis, independen, mampu membatasi intervensi negara, dan cerdas," kata dia.
Sehingga setiap pernyataan harus ada check and balances untuk menambah kualitas demokrasi.
"Hal itu bertujuan agar ada check and balances untuk menambah kualitas demokrasi. Jangan Mas Denny disamakan dengan kelompok penyebar hoax dan memproduksi informasi palsu," pungkas Viva.
Sebelumnya, Denny Indrayana menyebut Anies Baswedan segera jadi tersangka korupsi di KPK karena terjerat kasus Formula E.
Menurut Denny, hal itu merupakan bentuk kriminalisasi yang dilakukan pemerintah terhadap Bakal Capres Anies Baswedan.

Baca juga: Luna Maya Akui Maxime Bouttier Pria Idamannya, Siap Menikah?

Sebelumnya Denny Indrayana diketahui sempat menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) akan menyetujui sistem pemilu proporsional tertutup.
Namun pada nyatanya, bocoran yang dilaporkan Denny Indrayana itu tidak sesuai saat sidang MK digelar.
MK nyatanya menolak permohonan sistem pemilu proporsional tertutup sehingga sistem proporsional terbuka tetap dipakai dalam pemilu di Indonesia. (Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved